Kamis, 20 November 2014

ALKALITAS



ALKALINITAS
Alkalinitas adalah suatu parameter kimia perairan yang menunjukan jumlah ion carbonat dan bicarbonat yang mengikat logam golongan alkali tanah pada perairan tawar. Nilai ini menggambarkan kapasitas air untuk menetralkan asam, atau biasa juga diartikan sebagai kapasitas penyangga (buffer capacity) terhadap perubahan pH. Perairan.mengandung alkalinitas ≥20 ppm menunjukkan bahwa perairan tersebut relatif stabil terhadap perubahan asam/basa sehingga kapasitas buffer atau basa lebih stabil. Selain bergantung pada pH, alkalinitas juga dipengaruhi oleh komposisi mineral, suhu, dan kekuatan ion. Nilai alkalinitas alami tidak pernah melebihi 500 mg/liter CaCO3. Perairan dengan nilai alkalinitas yang terlalu tinggi tidak terlalu disukai oleh organisme akuatik karena biasanya diikuti dengan nilai kesadahan yang tinggi atau kadar garam natrium yang tinggi.
Alkalinitas (mg/l) kondisi perairan :
·         0 -10 tidak dapat dimanfaatkan.
·         10 – 50 Alkalinitas rendah, kematian mungkin terjadi, CO2 rendah, pH bervariasi, dan perairan kurang produktif.
·         50 – 200 Alkalinitas sedang, pH bervariasi, CO2 sedang, produktivitas sedang.
·         >500 pH stabil, produktivitas rendah, ikan terancam.

Alkalinitas menunjuk kepada suatu kemampuan untuk menerima ion hidrogen (atau untuk menetralisir asam) dan merupakan suatu lawan langsung dari kemasaman Alkalinitas juga merupakan suatu ukuran dari konsentrasi total senyawa-senyawa alkalin (basa) yang terlarut dalam air. Anio-anion basa (ion basa bermuatan negatif) yang terlibat terutama adalah :
• ion karbonat (CO4-)
• ion bikarbonat (HCO3-)
• ion OH-
dan dicerminkan dalam terma (term) konsentrasi setara kalsium karbonat (CaCO3).
Alkalinitas diukur dengan cara titrasi dengan asam yang distandarisasi sampai titik akhir methyl orange (MO) pada sekitar pH 4.3 dan dicerminkan sebagai mg/L sebagai CaCO3. Sebagian besar air beralkalinitas tinggi juga mempunyai pH alkalin (pH >7) dan konsentrasi TDS            yang    tinggi.
Alkalinitas dari suatu suplai air hatchery punya efek langsung dan tidak langsung terhadap kesehatan ikan. Alkalinitas menyediakan kapasitas menyangga (buffer) yang dibutuhkan untuk melindungi ikan yang dibudidayakan secara intensif melawan goyangan lebar pH air yang akan terjadi dikarenakan respirasi ikan dan tanaman akuatik. Sodium bikarbonat pada dosis 10-20 lbs per acre seringkali ditambahkan ke kolam ikan air hangat (tropis) untuk secara temporer memperbaiki alkalinitas rendah dan memperbaiki masalah NH3 dan CO2 yang muncul dari pH rendah atau tinggi. Untuk budidaya ikan intensif, alkalinitas 100-150 mg/L direkomendasikan untuk menyediakan kapasitas menyangga (buffer) yang diperlukan untuk :
·         Mencegah fluktusi pH yang lebar,
·         Mendukung produktivitas algae,
·         Mencegah pelepasan logam berat, dan
·         Untuk memungkinkan penggunaan senyawa tembaga untuk htreatment penyakit.
Kesadahan total dari suatu suplai air hatchery terutama merupakan suatu ukuran dari jumlah garam-garam kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) yang ada, juga diekspresikan sebagai konsentrasi setara kalsium karbonat (CaCO3). Batuan karbonat yang sama yang bertanggung jawab untuk sebagian besar alkalinitas dalam air adalah sumber utama dari kalsium dan magnesium juga, sehingga nilai alkalinitas dan kesadahan sering sangat serupa ketika semuanya dicerminkan sebagai setara (ekuivalen) CaCO3.

Logam-logam terlarut divalen (bervalensi dua) lainnya seperti besi, tembaga, seng, dan timah dapat juga menambah ke kesadahan total, tetapi mereka secara alamiah ada dalam air hanya dalam jumlah yang sangat sedikit (trace) yang sesuai untuk budidaya ikan sehingga kontribusi mereka            biasanya          minimal.
Seperti alkalinitas, kesadahan juga secara umum diambil sebagai suatu ukuran dari kapasitas menyangga (buffer). Air lunak biasanya adalah asidik (masam) sedangkan air keras cenderung untuk menjadi alkalin. Pada banyak kasus, nilai-nilai kesadahan total dan alkalinitas akan menjadi serupa. Air alamiah dapat diklasifikasikan kedalam istilah kesadahan total demikian:
mg/L CaCO3 Istilah

·         0 – 50 Lunak

·         50 – 100 Cukup Lunak

·         100 – 200 Agak Keras

·         200 – 300 Cukup Keras

·         300 – 450 Keras

·         > 450 Sangat Keras
Air lunak mengandung kalsium dan mineral-mineral lain yang dibutuhkan untuk kesehatan ikan, dalam jumlah kecil, tetapi ini dapat ditolerir jika kebutuhan gizinya mencukupi. Sampai batas tertentu, air yang lebih keras adalah lebih menguntungkan untuk kesehatan ikan karena :
  • ia menyediakan kalsium yang dibutuhkan dan menurunkan kerja osmotik yang dibutuhkan untuk menggantikan elektrolit darah yang secara kontinyu hilang dalam jumlah banyak melalui urin ikan air tawar
  • masalah toksisitas dengan logam berat dan therapeutant penyakit yang mengandung tembaga akan juga diminimalkan pada air yang lebih keras (>150 mg/L).
Ikan pada air keras mungkin sedikit kurang rentan (atau sedikit lebih kuat) terhadap infeksi virus necrosis pancreatik dan penyakit ginjal bakterial Sindrom ulcerative epizootic, suatu penyakit yang mempengaruhi ikan bandeng dan ikan-ikan air tropis lainnya yang dibudidayakan di Asia Tenggara, muncul untuk menjadi lebih parah/hebat pada air yang kesadahan totalnya rendah Sebagai suatu pedoman, air dalam kisaran 50-200 mg/L dengan pH 6 5-9 dan alkalinitas 100-200 mg/L sebagai CaCO3 dianggap sesuai untuk budidaya intensif ikan air tropis.
Alkalinitas optimal pada nilai 90-150 ppm. Alkalinitas rendah diatasi dengan pengapuran dosis 5 ppm. Dan jenis kapur yang digunakan disesuaikan kondisi pH air sehingga pengaruh pengapuran tidak membuat pH air tinggi, serta disesuaikan dengan keperluan dan fungsinya.


Perbedaan antara basa tingkat tinggi dengan alkalinitas yang tinggi adalah sebagai berikut :
  1. Tingkat basa tinggi ditunjukkan oleh pH tinggi;
  2. Alkalinitas tinggi ditunjukkan dengan kemampuan menerima proton tinggi.
Alkalinitas berperan dalam menentukan kemampuan air untuk mendukung pertumbuhan alga dan kehidupan air lainnya, hal ini dikarenakan :
  1. Pengaruh system buffer dari alkalinitas.
Alkalinitas berfungsi sebagai reservoir untuk karbon organic. Sehingga alkalinitas diukur sebagai factor kesuburan air.
Kelebihan Alkalinitas, seringkali disertai dengan pH tinggi, secara umum tidak langsung disebabkan oleh aktivitas manusia. Tetapi di beberapa daerah dimana tanahnya banyak mengandung mineral-mineral bersifat basa akan memberikan efek alkalinitas tinggi terhadap perairannya. Aktifitas dengan jalan mengalirkan sebagian air buangan pertambangan ke dalam air permukaan atau sumber air. Kelebihan salinitas dalam air dimanifestasikan oleh adanya karakterisasi pembentukan garam-garam putih di pinggiran suatu badan air atau di atas tepi sungai.














DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar