ALKALINITAS
Alkalinitas
adalah suatu parameter kimia perairan yang menunjukan jumlah ion carbonat dan
bicarbonat yang mengikat logam golongan alkali tanah pada perairan tawar. Nilai
ini menggambarkan kapasitas air untuk menetralkan asam, atau biasa juga diartikan
sebagai kapasitas penyangga (buffer capacity) terhadap perubahan pH.
Perairan.mengandung alkalinitas ≥20 ppm menunjukkan bahwa perairan tersebut
relatif stabil terhadap perubahan asam/basa sehingga kapasitas buffer atau basa
lebih stabil. Selain bergantung pada pH, alkalinitas juga dipengaruhi oleh
komposisi mineral, suhu, dan kekuatan ion. Nilai alkalinitas alami tidak pernah
melebihi 500 mg/liter CaCO3. Perairan dengan nilai alkalinitas yang terlalu
tinggi tidak terlalu disukai oleh organisme akuatik karena biasanya diikuti
dengan nilai kesadahan yang tinggi atau kadar garam natrium yang tinggi.
Alkalinitas (mg/l) kondisi
perairan :
·
0 -10 tidak dapat
dimanfaatkan.
·
10 – 50 Alkalinitas rendah,
kematian mungkin terjadi, CO2 rendah, pH bervariasi, dan perairan kurang
produktif.
·
50 – 200 Alkalinitas sedang,
pH bervariasi, CO2 sedang, produktivitas sedang.
·
>500 pH stabil,
produktivitas rendah, ikan terancam.
Alkalinitas menunjuk kepada suatu
kemampuan untuk menerima ion hidrogen (atau untuk menetralisir asam) dan
merupakan suatu lawan langsung dari kemasaman। Alkalinitas juga merupakan suatu
ukuran dari konsentrasi total senyawa-senyawa alkalin (basa) yang terlarut
dalam air. Anio-anion basa (ion basa bermuatan negatif) yang terlibat terutama
adalah :
• ion karbonat (CO4-)
• ion bikarbonat (HCO3-)
• ion OH-
• ion bikarbonat (HCO3-)
• ion OH-
dan dicerminkan dalam terma (term) konsentrasi setara
kalsium karbonat (CaCO3).
Alkalinitas diukur dengan cara
titrasi dengan asam yang distandarisasi sampai titik akhir methyl orange (MO)
pada sekitar pH 4.3 dan dicerminkan sebagai mg/L sebagai CaCO3. Sebagian besar
air beralkalinitas tinggi juga mempunyai pH alkalin (pH >7) dan konsentrasi
TDS yang tinggi.
Alkalinitas dari suatu suplai air
hatchery punya efek langsung dan tidak langsung terhadap kesehatan ikan.
Alkalinitas menyediakan kapasitas menyangga (buffer) yang dibutuhkan untuk
melindungi ikan yang dibudidayakan secara intensif melawan goyangan lebar pH
air yang akan terjadi dikarenakan respirasi ikan dan tanaman akuatik. Sodium
bikarbonat pada dosis 10-20 lbs per acre seringkali ditambahkan ke kolam ikan
air hangat (tropis) untuk secara temporer memperbaiki alkalinitas rendah dan
memperbaiki masalah NH3 dan CO2 yang muncul dari pH rendah atau tinggi. Untuk
budidaya ikan intensif, alkalinitas 100-150 mg/L direkomendasikan untuk
menyediakan kapasitas menyangga (buffer) yang diperlukan untuk :
·
Mencegah fluktusi pH yang lebar,
·
Mendukung produktivitas algae,
·
Mencegah pelepasan logam berat, dan
·
Untuk memungkinkan penggunaan
senyawa tembaga untuk htreatment penyakit.
Kesadahan total dari suatu suplai air hatchery terutama
merupakan suatu ukuran dari jumlah garam-garam kalsium (Ca) dan magnesium (Mg)
yang ada, juga diekspresikan sebagai konsentrasi setara kalsium karbonat
(CaCO3). Batuan karbonat yang sama yang bertanggung jawab untuk sebagian besar
alkalinitas dalam air adalah sumber utama dari kalsium dan magnesium juga,
sehingga nilai alkalinitas dan kesadahan sering sangat serupa ketika semuanya
dicerminkan sebagai setara (ekuivalen) CaCO3.
Logam-logam terlarut divalen (bervalensi dua) lainnya
seperti besi, tembaga, seng, dan timah dapat juga menambah ke kesadahan total,
tetapi mereka secara alamiah ada dalam air hanya dalam jumlah yang sangat
sedikit (trace) yang sesuai untuk budidaya ikan sehingga kontribusi mereka biasanya minimal.
Seperti alkalinitas, kesadahan juga secara umum diambil
sebagai suatu ukuran dari kapasitas menyangga (buffer). Air lunak biasanya
adalah asidik (masam) sedangkan air keras cenderung untuk menjadi alkalin. Pada
banyak kasus, nilai-nilai kesadahan total dan alkalinitas akan menjadi serupa.
Air alamiah dapat diklasifikasikan kedalam istilah kesadahan total demikian:
mg/L CaCO3 Istilah
mg/L CaCO3 Istilah
·
0 – 50 Lunak
·
50 – 100 Cukup Lunak
·
100 – 200 Agak Keras
·
200 – 300 Cukup Keras
·
300 – 450 Keras
·
> 450 Sangat Keras
Air lunak mengandung kalsium dan
mineral-mineral lain yang dibutuhkan untuk kesehatan ikan, dalam jumlah kecil,
tetapi ini dapat ditolerir jika kebutuhan gizinya mencukupi. Sampai batas
tertentu, air yang lebih keras adalah lebih menguntungkan untuk kesehatan ikan
karena :
- ia menyediakan kalsium yang dibutuhkan dan menurunkan kerja osmotik yang dibutuhkan untuk menggantikan elektrolit darah yang secara kontinyu hilang dalam jumlah banyak melalui urin ikan air tawar
- masalah toksisitas dengan logam berat dan therapeutant penyakit yang mengandung tembaga akan juga diminimalkan pada air yang lebih keras (>150 mg/L).
Ikan pada air
keras mungkin sedikit kurang rentan (atau sedikit lebih kuat) terhadap infeksi
virus necrosis pancreatik dan penyakit ginjal bakterial Sindrom ulcerative
epizootic, suatu penyakit yang mempengaruhi ikan bandeng dan ikan-ikan air
tropis lainnya yang dibudidayakan di Asia Tenggara, muncul untuk menjadi lebih
parah/hebat pada air yang kesadahan totalnya rendah Sebagai suatu pedoman, air
dalam kisaran 50-200 mg/L dengan pH 6 5-9 dan alkalinitas 100-200 mg/L sebagai
CaCO3 dianggap sesuai untuk budidaya intensif ikan air tropis.
Alkalinitas
optimal pada nilai 90-150 ppm. Alkalinitas rendah diatasi dengan pengapuran
dosis 5 ppm. Dan jenis kapur yang digunakan disesuaikan kondisi pH air sehingga
pengaruh pengapuran tidak membuat pH air tinggi, serta disesuaikan dengan
keperluan dan fungsinya.
Perbedaan antara basa tingkat tinggi
dengan alkalinitas yang tinggi adalah sebagai berikut :
- Tingkat basa tinggi ditunjukkan oleh pH tinggi;
- Alkalinitas tinggi ditunjukkan dengan kemampuan menerima proton tinggi.
Alkalinitas berperan dalam
menentukan kemampuan air untuk mendukung pertumbuhan alga dan kehidupan air
lainnya, hal ini dikarenakan :
- Pengaruh system buffer dari alkalinitas.
Alkalinitas berfungsi sebagai
reservoir untuk karbon organic. Sehingga alkalinitas diukur sebagai factor
kesuburan air.
Kelebihan Alkalinitas,
seringkali disertai dengan pH tinggi, secara umum tidak langsung disebabkan
oleh aktivitas manusia. Tetapi di beberapa daerah dimana tanahnya banyak
mengandung mineral-mineral bersifat basa akan memberikan efek alkalinitas
tinggi terhadap perairannya. Aktifitas dengan jalan mengalirkan sebagian air buangan
pertambangan ke dalam air permukaan atau sumber air. Kelebihan salinitas dalam
air dimanifestasikan oleh adanya karakterisasi pembentukan garam-garam putih di
pinggiran suatu badan air atau di atas tepi sungai.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar