LAOR / CACING PALOLO
( Eunice viridis )
1. Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Phylum : Annelida
Ordo : Eunicida
Family : Eunicidae
Genus : Eunice
Spesies : Eunice viridis
Class : Polychaeta
Laor / Cacing palolo termasuk
dalam filum Annelida, kelas Polychaeta, keluarga Eunicidae.
Gambar.
Cacing palolo ( Eunice
viridis )
2. Morfologi dan anatomi
Panjang tubuhnya antara 5-10 cm dengan diameter
2-10 mm. Pada bagian anterior tubuh terdapat kepala yang dilengkapi dengan
mata, tentakel serta mulut yang berahang. Tubuhnya berwarna menarik
sepertimerah atau campuram warna lain dan hidup di liang yang digali ke trotoar terumbu karang di luar flat.
Mereka terdiri dari dua bagian yang berbeda.Bagian depan adalah tersegmentasi dasar dengan mata, mulut, dll,
diikuti oleh serangkaian segmen yang disebut "epitoke" yang berisi
gamet reproduksi berwarna bluegreen (betina) atau tan (jantan). Setiap segmen
epitoke beruang kecil yang dapat merasakan eyespot cahaya .
Tubuh memanjang dan mempunyai
segmen. Setiap segmen mempunyai parapodia dan setiap parapodia memiliki
setae, kecuali pada segmen terakhir.Setae. Sistem
organ dalam tubuh laor / cacing palolo terdiri dari sistem pencernaan makanan,
sistem ekskresi, sistem pernapasan, dan sistem reproduksi. Pada sistem
pencernaan makanannya terdiri dari mulut yamg berhubungan dengan faring,
esofagus (kerongkongan), tembolok, empela, intestinum(usus halus), dan anus.
Alat ekskresi annelida berupa sepasang nefridia yang terdapat pada tiap-tiap segmen, disebut /Metarefridia. Hewan ini mempunyai sistem peradaran darah tertutup. Pembuluhnya membujur dengan cabang-cabang kapiler kecil yang terdapat pada setiap segmen.
Alat ekskresi annelida berupa sepasang nefridia yang terdapat pada tiap-tiap segmen, disebut /Metarefridia. Hewan ini mempunyai sistem peradaran darah tertutup. Pembuluhnya membujur dengan cabang-cabang kapiler kecil yang terdapat pada setiap segmen.
3. Siklus Hidup dan Pengambilan makanan
Laor / Cacing Palolo
menghabiskan sebagian besar hidup mereka menggali ke dalam puing-puing karang
atau substrat lainnya pada kedalaman yang dangkal menjadi 23 meter. Laor /
Cacing palolo juga cacing yang hidup di
terumbu karang dangkal yang mereka hadapi. Dalam persiapan pemijahan, mereka
mulai menghasilkan ekor dari jenis terdiri dari segmen-segmen yang mengandung
telur dan sperma. Bagian ini cacing disebut epitoke. Fitur yang epitoke sebuah
eyespot, yang mampu mendeteksi cahaya. Ketika bulan waktunya tepat, semua
epitokes dilepaskan secara bersamaan dan membuat jalan mereka ke permukaan.
Mereka yang tidak cepat diambil untuk konsumsi meledak dan membuat sup berlendir
terdiri dari telur dan sperma. Waktu yang disinkronisasi dari menelurkan
meletakkan telur dan sperma menjadi dekat satu sama lain, sehingga mereka dapat
memupuk dan berkembang menjadi larva. Larva terbentuk dalam sehari, dan mereka
tertidur untuk menetap di dasar laut dan berkembang menjadi cacing dewasa baru.
Sementara itu, atoke, kepala dan tubuh bagian cacing palolo dewasa, tetap
melekat pada substrat laut. Setiap tahun menghasilkan epitoke baru untuk
bertelur tahunan. Di bagian atoke cacing palolo adalah sekitar 30 cm (12
in) lama. .
Di mana dalam proses
pengambilan makanan mereka mengkonsumsi materi organik Di
Kepulauan Maluku laor dapat di makan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar