Kamis, 23 Oktober 2014

REKRUTMEN ikan

VI. REKRUTMEN

            Rekrutmen dapat didefenisikan sebagai jumlah ikan dari suatu kohort tertentu atau kelas umur (year class) yang masuk ke dalam fase eksploitasi dari suatu perikanan dimana  individu-individu yang berukuran lebih kecil dari stok tersebut pada periode waktu tertentu akan bertumbuh menjadi besar. Dengan kata lain bahwa jumlah ikan dari suatu kohort atau kelas umur yang akan siap untuk diekploitasi dalam suatu periode waktu (contohnya dalam tahun). Rekrutmen penting untuk orang perikanan karena mempunyai efek langsung pada kelimpahan ikan berikutnya, dan besarnya hasil yang dapat ditangkap atau dipanen dari suatu stok tertentu.
            Sejumlah faktor-faktor biotik dan abiotik mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap rekrutmen dari suatu stok. Faktor-faktor biotik termasuk banjir, musim kemarau, angin ribut, temperatur, salinitas, tingkat oksigen, lapisan kedalaman yang berbaur (mixed layer depth), kandungan unsur hara dalam air dan pertimbangan faktor lingkungan lainnya. Faktor-faktor biotik termasuk kelimpahan mangsa atau kelimpahan suplai makanan, kelimpahan pemangsa, kelimpahan pesaing (competitor), parasit dan penyakit, kanibalisme, fekunditas, ketersediaan lokasi (habitat) pemijahan, ukuran stok/pemijah, dan banyak faktor lainnya. Hubungan yang paling umum yang dipelajari dari rekrutmen adalah bagaimana hubungan antara ukuran dari  stok dan konsekuensi rekrutmennya. Pada kenyataannya bahwa efek terbesar dari perikanan tereksploitasi adalah ukuran dari stok. Dari sini, adalah sangat berpengaruh terhadap intervensi manajemen.
            Berdasarkan pada situasi rekrutmen, maka Ricker (1975) menyatakan bahwa ada 3 tipe rekrutmen, yaitu:
                           1). Rekrutmen ujung pisau (knife edge recruitment). Semua  ikan  dari kelas umur tertentu akan  mudah  tertangkap  pada  suatu  waktu tertentu,  dan   kemudahan tertangkapnya  ini  adalah  sama dengan sisa hidupnya  (atau   sekurang-kurangnya   dua  tahun  penuh   berturut-turut). Populasi ikan yang sedikit ideal bagi tipe ini.
2). Rekrutmen dengan platon (recruitment   by  platoon).  Kemudahan    tertangkap  suatu
    kelas umur bertambah secara gradual dalam waktu dua tahun atau lebih, tetapi setiap tahun selama musim penangkapan setiap individu ikan tertangkap maupun lolos dari tangkapan. Jadi suatu kelas umur dapat dibagi menjadi dua platon yang berbeda, yaitu yang terrekrut dan tidak-terrekrut. Ikan pada platon terrekrut dalam hidupnya akan berukuran lebih besar dari tidak-terrekrut, akan tetapi sering terjadi tumpang-tindih ukuran. Rekrutmen platon akan menjadi jelas ketika penangkapan terhadap ikan yang melakukan suatu ruaya pemijahan ( a breeding migration) dan ikan yang matang tidak bercampur dengan yang tidak matang.
3). Rekrutmen kontinu (continuous recruitment). Penambahan gradual yang bertahap dari kemudahan tertangkap anggota kelas umur ikan tertentu selama dua tahun atau lebih yang mana berhubungan dengan penambahan ukuran individu ikan, atau perubahan tingkah laku ataupun distribuinya, atau juga kombinasi keduanya. Setiap individu ikan akan mudah tertangkap jika bertumbuh dan menjadi semakin tua hingga mencapai batas maksimum tertangkap.
            Hubungan yang umum antara stok ikan dewasa dengan rekrutmen yaitu antara jumlah pemijah (spawner) dan yang terrekrut. Hubungan ini  diperhadapkan dengan faktor: a). jika tidak ada pemijah maka tidak ada yang rekrut, b). setiap stok mempunyai kesempatan untuk bertumbuh, kecuali stok yang telah punah, c). stok di alam jumlahnya terbatas yang mana disebabkan oleh faktor alam yang sewaktu-waktu bisa mempercepat laju mortalitas, sebaliknya juga dengan pertumbuhannya.
            Runtuhnya beberapa perikanan dunia disebabkan karena kegagalan rekrutmen. Cushing (1973) menyarankan agar masalah penangkapan yang berlebihan,  yang dijelaskan pada pola pertumbuhan, harus digantikan dengan masalah yang lebih serius, yaitu rekrutmen dimana mempengaruhi pengurangan stok akibat penurunan rekrutmen.

6.1 Hubungan Stok-Rekrutmen
            Masalah stok dan rekrutmen dapat dirumuskan sebagai pencairan hubungan antara ukuran stok induk dan rekrutmen berikutnya dalam jumlah atau kekuatan kelas tahunan (year class strength). Ini merupakan inti dari dinamika populasi ikan, karena hubungan tersebut mewakili masalah regulasi alamiah dari ukuran populasi, baik itu sedang tereksploitasi ataupun belum.
            Jelasnya bahwa tidak ada ikan muda (rekrut) yang diproduksi, jika tidak ada  ikan dewasa (akibat aktivitas perikanan) yang matang, memijah, memproduksi telur, menetas dan bertumbuh menjadi rekrut (Gambar 6.1a).  Ikan-ikan betina dari berbagai spesies ikan yang siap memijah, memproduksi beribu-ribu telur, kadang-kadang jutaan. Fekunditas membuat ahli-ahli biologi perikanan percaya bahwa bahkan suatu biomasa induk yang sangat terbatas akan cukup untuk melengkapi (restocking) ikan yang rekrut setelah musim pemijahan. Telah diasumsikan bahwa ciri-ciri lingkungan abiotik (kondisi oseanografi) akan mendeterminasi seberapa banyak telur yang dipijah akan menetas menjadi rekrut. Ukuran dari stok memijah yang mendekati atau sama dengan nol adalah tidak relevan untuk melihat jumlah yang rekrut. Situasi dimana jumlah yang rekrut dari suatu stok tertentu diuji dengan faktor yang bukan biomasa disebut lack of stock recruitment relationship. Penganjur pertama dari pandangan ini adalah oleh Beverton dan Holt (1957).
            Banyak karya tahun 1960an dan 1970an melihat hubungan stok rekrutmen (seperti Parrish,1978 dan Saville, 1980 dalam Pauly 1984a), dengan ditunjukan runtuhnya perikanan di tiga dekade ini akibat “recruitment overfishing” (kelewat tangkap karena rekrutmen). Bagaimanapun, hubungan stok rekrutmen tidak bisa didapatkan secara langsung dengan memplot indeks rekrutmen dan biomasa induk. Perlu menghitung secara simultan hubungan stok rekrutmen dan faktor biotik yang mempengaruhinya. Csirke (1980) dalam Pauly (1984a) melihat pengaruh kondisi oseanografi terhadap ikan teri Peru (Peruvian anchovy), dan ada juga menghubungkan berbagai faktor yang mempengaruhi rekrutmen dengan menggunakan regresi berganda.
            Ada 4 tipe hubungan stok rekrutmen yang umumnya digunakan, yaitu:
1). Rekrutmen bertambah ke arah suatu asimtotik (lawan dari model ini menggambarkan “lack of stock recruitment relationship”), dapat dilihat pada Gambar 6.1b.
 2). Rekrutmen bertambah dengan suatu proporsi kepangkatan (power) dari biomasa induk atau dari jumlah telur yang dilepaskan (Gambar 6.1c).
3). Rekrutmen bertambah menuju ke atau berlawanan dari arah maksimum pada suatu tengah ukuran stok induk (P), menurun dengan bertambahnya nilai P (Gambar 6.1d).
4). Bukan ketiga tipe di atas, tetapi hubungan stok rekrutmen yang menyesuaikan dengan bentuk tipe 1, 2 dan 3 setelah simultan dari faktor-faktor lingkungan (biotik atau abiotik) dihilangkan, seperti yang dikemukakan oleh Csirke (1980) dalam Pauly (1984a).

  6.1.1 Hubungan Stok Rekrutmen oleh Beverton dan Holt
            Pada model ini hubungan diantara jumlah yang rekrut (R)  dan ukuran stok memijah (spawning stock size, P) dinyatakan sebagai berikut:
            R = 1/(α‘ + b‘)
Ekspresi formula di atas dapat dinyatakan dalam bentuk linear dengan:
            P/R = b‘ + α‘ P
Plot ini melibatkan penggunaan kebalikan (inverse), contohnya 1/R, dan nilai estimasi α dan b‘ tersedia untuk setiap nilai P, estimasi nilai rekrutmen  R memiliki jumlah (åR) yang secara nyata lebih rendah dari jumlah nilai R empiris (åR). Dalam kenyataannya menggunaan nilai kebalikan berimplikasi pada penggunaan nilai rataan harmonik (HM). Dalam mengepas persamaan  di atas ini (P/R), penggunaan rataan harmonik dari serangkaian nilai selalu lebih rendah dari rataan aritmatik (AM).
            Suatu taksiran nilai konversi estimasi rekrutmen RHM  ke nilai RAM didapatkan dengan:
                         åR (nilai empiris)
            C =  ----------- -------------------
                    åR (nilai rataan harmonik)

dan selanjutnya mengalikan nilai rekrutmen garis HM dengan konstanta C (Ricker, 1975).
            Aplikasi model ini  dapat dilihat pada Tabel 6.1 dan Gambar 6.2, dan didapat nilai r2 = 0.857; α = 0.016; dan b = 0.371.
Tabel 6.1. Data dari tipe hubungan stok rekrutmen Beverton dan Holt pada ikan sea bream (Taius tumifrons) di Laut Cina Selatan.
No
Tahun
Jumlah telur x 106
Jumlah rekrut x  103
P/R
1
1949
122
9.2
13.3
2
1950
84
7.2
11.7
3
1951
60
6.3
9.52
4
1952
40
9.4
4.26
5
1953
72
8.4
8.57
6
1954
42
8.3
5.06
7
1955
45
11.0
4.09
*
1956
(38)
(13.0)
(2.92)
*  artinya tidak digunakan karena menghasilkan intersep negatif


 6.1.2  Hubungan Stok Rekrutmen oleh Ricker
            Kurva Ricker Bentuk Pertama
            Hubungan stok rekrutmen ini diusulkan oleh Ricker (1954, 1975) yang dirumuskan sebagai:
            R = αP e-bP
dimana R adalah jumlah rekrut, P adalah ukuran stok induk (dalam berat, dalam jumlah ataupun sebagai produksi telur), α adalah suatu indeks stok-mortalitas bebas (stock-independent mortality) dan b adalah suatu indeks stok-mortalitas terikat (stock-dependent mortality).
            Persamaan di atas dapat ditulis kembali  dalam bentuk:
            lnR - lnP = lna - bP
yang membentuk suatu regresi linear, yaitu: y = a + bx dimana y = lnR - lnP, dan x = P. Konstanta a = lnα dan b = lnb.  Sekali α dan b diestimasi, nilai maksimum rekrutmen (Rm) akan didapat dari :
            Rm = α/b e
dimana e = 2.7183, merupakan basis logaritma natural. Stok induk pada rekrutmen maksimum (Pm) diestimasi dari persamaan:
            Pm = 1/b
Ketika P dan R diekspresikan dalam unit yang sama, maka suatu tingkat penempatan kelimpahan (“level of replacement abundance”) didapatkan, dimana P = R. Tingkat perpindahan ini dapat diestimasi melalui:
            Pr = (lnα)/b = Rr
            Untuk berbagai maksud, adalah masuk akal untuk mengasumsikan bahwa (rataan ukuran) dari stok induk awal (virgin parental stock, Pv) akan sama dengan Pr, jika estimasi Pv tersedia. Unit asli rekrutmen  harus dikonversikan ke unit P melalui multiplikasi Pv/Pr (lihat Tabel 6.2 dan Gambar 6.3). Pada tabel ini (Pauly 1980d dalam Pauly 1984a), nilai yang ditampilkan akan dipandang sebagai nilai tentatif berhubungan dengan aproksimasi yang dibuat untuk estimasi sejumlah rekrut. Hasil perhitungan didapatkan r2 = 0.694, α = 0.886, b =0.001, Pm = 937.349 dan Rm = 305.516.

Tabel 6.2. Data bagi tipe hubungan stok rekrutmen Ricker terhadap ikan false trevally (Lactarius lactarius) dari Teluk Thailand.
Tahun
P(dalam ribuan ton)
R(dalam jutaan)
R(dalam unit P)
Stok awal
2660
-
(2660)
1963
2087
239
4606.8
1966
1277
292
5228.4
1967
422
138
2660.0
1968
444
202
3893.6
1969
191
90.8
1750.2
1970
29.8
15.5
298.77
1971
37.8
55.5
1069.8
1972
4
8.9
171.55


            Kurva Ricker Bentuk Kedua
            Jika rekrutmen dan stok induk dinyatakan dalam unit yang sama, maka persamaan R = αP e-bP dapat ditulis kembali sebagai:
            R = Pea(1 - P/Pr)
dimana Pr adalah penempatan kelimpahan (replacement abundance) dan suatu parameter baru yaitu (a) dimasukan,  yang mana didapat dari:
            a = Prb = lnα
Persamaan di atas dapat ditulis kembali dalam bentuk linear:
            lnR - lnP = a - (a/Pr)P
dimana y = lnR-lnP dan x = P dengan intersep menghasilkan suatu nilai a dan slope/sudut adalah a/Pr.
            Persamaan kurva Ricker bentuk pertama sama saja dengan bentuk kedua dengan menggunakan estimasi rataan geometrik (GM) dari nilai R pada P tertentu. Umumnya nilai GM mengestimasi kebanyakan nilai rekrutmen yang mungkin bagi nilai P teramati, dan  kurva rataan aritmatik (AM) mengestimasi nilai rataan aritmatik jangka panjang (Ricker, 1975). Konversi kurva GM ke AM diindikasikan terutama jika R terpencar secara luas pada kurva stok rekrutmen.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar