Senin, 20 Oktober 2014

MARFOLOGI DASAR LAUT



MORFOLOGI DASAR LAUT

1,Continental Shelf (paparan benua)

Dasar lautan yang dangkal dan merupakan daratan yang meluas serta terdapat disepanjang pantai.sebenarnya continental shelf ini adalah bagian dari benua yang berdekatan dan tergenang oleh air laut(dalamnya tak lebih dari 200 m).
Paparan benua (continental shelf) merupakan kelanjutan wilayah benua (kontinen). Kedalamannya ±200 m. Sebagian besar paparan terbentuk selama periode glasial dan berupa permukaan daratan , tetapi sekarang relatif terendam dangkal di bawah laut dikenal sebagai rak laut dan teluk-teluk.
Paparan benua ini terdiri dari lereng curam suatu dataran yang diikuti oleh kenaikan secara mendatar dari dataran itu.  Sedimen dari dataran tinggi menuruni lereng dan terakumulasi sebagai tumpukan sedimen di dasar lereng, yang disebut kontinental bertingkat dan  daerah tebing paparan benua disebut tebing benua/kontinen.
Lebar Paparan Benua sangat bervariasi. landas continental terbesar adalah Paparan Siberia di Samudra Arktik - membentang hingga 1500 kilometer (930 mil) lebarnya. Lebar rata-rata Paparan Benua adalah sekitar 80 km (50 mil). Kedalaman Paparan Benua juga bervariasi, tetapi umumnya terbatas pada air dangkal dari 150 m (490 kaki). Kemiringannya biasanya cukup rendah, pada urutan 0,5 °; bantuan vertikal juga minim, kurang dari 20 m (66 kaki).
Paparan benua (continental shelf) merupakan kelanjutan wilayah benua (kontinen).Kedalamannya ±200 m. Paparan benua ini terdiri dari lereng curam suatu dataran yang diikuti oleh kenaikan secara mendatar dari dataran itu.Lebar Paparan Benua sangat bervariasi. Lebar rata-rata Paparan Benua adalah sekitar 80 km (50 mil). Kedalaman Paparan Benua juga bervariasi, tetapi umumnya terbatas pada air dangkal dari 150 m (490 kaki). Kemiringannya biasanya cukup rendah, pada urutan 0,5 °; bantuan vertikal juga minim, kurang dari 20 m (66 kaki). 

Paparan benua merupakan suatu sistem dinamik yang dikontrol oleh tiga faktor:
(1) laju sedimentasi bahan-bahan yang dari daratan ke laut
(2) laju energi yang cukup untuk menggerakkan sedimen ke, di sekitar dan keluar paparan
(3) erosi dan naik-turunnya muka laut
 
2.      Continental Slope   
  
Continental slope (lereng benua) biasanya terdapat di pinggir continental shelf (landasan benua).Daerah continental slope bisa mencapai kedalaman 1500 m dengan sudut kemiringan biasanya tidak lebih dari 5 derajat.Kedalaman lereng benua lebih dari 200 meter.Lebar dari lereng ini mencapai 100 km. Tidak hanya submarine canyon, lereng benua ini merupakan jalan bagi sedimen untuk tertransportasi menuju ke continental rise dan lantai samudera.Penampakan lereng benua yang sekarang ini memilki banyak sekali variasi dan beberapa lereng terakumulasi oleh tebalnya susunan sedimen.Lereng benua secara relatif merupakan bagian yang terjal dari tepi landasan benua.  Beberapa lereng benua terbentuk oleh aktivitas tektonik seperti  faulting dan folding dimana disertai dengan erosi yang luas.
Merupakan kelanjutan dari continental shelf.Daerah continental slope bisa mencapai kedalaman lebih dari 200 meter menukik hingga sekitar kedalaman 1000 m. Lebar dari lereng ini mencapai 100 km. Dengan sudut kemiringan biasanya tidak lebih dari 5 derajat.Karakteristik dasarnya merupakan akumulasi sedimen hasil erosi dari benua.

3.      Dataran Abisal
Dataran abisal (bassin floor) adalah dasar laut yang luas setelah tebing benua, dan mengarah ke laut lepas.Dataran abisal merupakan bagian dari paparan benua.
Dataran abisal merupakan kenampakan topografi yang sangat datar, dan kemungkinan kawasan ini merupakan tempat yang paling datar pada permukaan bumi.Dataran abisal yang dijumpai di pantai Argentina mempunyai perbedaan tinggi kurang dari 3 meter pada jarak lebih dari 1300 kilometer.Topografi yang datar ini kadang-kadang di selingi dengan puncak-puncak gunung bawah laut yang tertimbun.
Dataran abisal tersusun oleh akumulasi sedimen yang sangat tebal.Kenampakan sedimen pada daerah ini menunjukkan bahwa dataran ini dibentuk oleh endapan sedimen yang telah megalami pengangkutan sangat jauh oleh arus turbid.Endapan turbid ini berselingan dengan material sedimen yang berukuran lempung yang terus menerus terendapkan pada tempat ini.
Dataran abyssal didefinisikan sebagai dataran yang memiliki gradien kurang dari 1:1000, yang berfungsi untuk membedakannya dari kenaikan kontinental (continental rise) yang berdekatan.Dataran ini pada dasarnya lingkungan yang paling luas dan datar di permukaan bumi. Kedalaman air di atas dataran abyssal berkisar dari sekitar 3000 hingga 6000 m. Kedalaman tersebut bisa bervariasi, dan kemiringan yang dimiliki bertahap sampai ratusan kilometer. Topografi yang datar ini kadang-kadang di selingi dengan puncak-puncak gunung bawah laut yang tertimbun.
Dataran abisal tersusun oleh akumulasi sedimen yang sangat tebal.Kenampakan sedimen pada daerah ini menunjukkan bahwa dataran ini dibentuk oleh endapan sedimen yang telah megalami pengangkutan sangat jauh oleh arus turbid.Endapan turbid ini berselingan dengan material sedimen yang berukuran lempung yang terus menerus terendapkan pada tempat ini.
Dataran abisal dijumpai sebagai bagian dari dasar samudera pada semua lautan. Dataran ini akan lebih luas apabila tidak dijumpai palung laut yang berdekatan dengan daratan. Samudera Atlantik memiliki dataran abisal yang lebih luas daripada samudera Pacifik karena samudera Atlantik mempunyai palung laut jauh lebih sedikit dibandingkan yang dijumpai pada samudera Pasifik.
Dataran abisal (bassin floor) adalah dasar laut yang luas setelah tebing benua, dan mengarah ke laut lepas.Dataran abisal merupakan bagian dari paparan benua.Dataran abisal merupakan kenampakan topografi yang sangat datar, dan kemungkinan kawasan ini merupakan tempat yang paling datar pada permukaan bumi.Topografi yang datar ini kadang-kadang di selingi dengan puncak-puncak gunung bawah laut yang tertimbun.

Dataran abisal adalah dasar laut dengan gradien kurang dari 0,1 %. Dataran abisal merupakan kerak batuan dasar (bedrock crust) yang tertutup oleh sedimen yang disebarkan dari darat oleh arus dan juga tersusun dari sedimen pelagis dan oozes. Di sini juga terdapat bukit-bukit abisal dengan tinggi dari beberapa meter hingga beberapa ratus meter dengan diameter antara 8 – 10 km
.
4.      Submarine Canyon (Ngarai Bawah Laut)

Relief terbesar pada pinggiran benua (continental margin) berada pada ngarai bawah laut (submarine canyon). Submarine canyon berbentuk seperti lembah yang memotong lereng benua (continental slope) dan membentangpada bagian landasan benua(continental shelf) dan continental rise. Lembah dari submarine canyon biasanya berbentuk V, dengan sisi lembah curam. Jalur dari lembah submarine canyon mungkin bisa lurus atau mungkin juga berliku-liku. Submarine canyon adalah jalur utama dari sedimen untuk dibawa atau mengalami transportasi dari benua ke lingkungan laut dalam. Gradien dari lantai ngarai ini cukup terjal,  pada lembah pendek berkisar 60 m/km  dan pada lembah yang panjang berkisar 10-15 m/km. Meskipun terlihat tidak terlalu curam, namun kemiringan yang dimiliki lembah ini adalah 5 sampai 30 kali gradien lereng benua (continental slope). Submarine canyon biasanya terdapat 2 km dibawah permukaan laut. Ekstensi lembah relatif lurus, menebang sekitar 200 meter ke landas kontinen, dan melebar dari sekitar tiga kilometer di garis pantai sekitar 15 mil ke arah laut yang akhir.
Banyak kepala submarine canyon terletak di dekat mulut sungai, dan ada beberapa yang segaris atau sejalur dengan landasan lembah dimana lembah tersebut terhubung ke lembah sungai di benua.  Penataan ini berhubungan dengan asal-usul ngarai tersebut.Bagian atas ngarai banyak digali oleh sungai selama berdiri rendah permukaan laut, dan bagian bawah dibentuk terutama melalui erosi oleh arus turbiditiy dan sedimen-gravitasi fenomena transportasi.Data menunjukkan bahwa selama permukaan laut rendah berdiri dari 5-10 juta tahun terakhir, jumlah sedimen yang luar biasa diperkenalkan dengan lingkungan lautdekat kekar/belahan pada landasan maupun lereng benua, yang merupakan posisi garis pantai selama banyak waktu itu.Sedimen ini dihasilkan oleh arus turbidity yang hampir terus menerus dan kuat untuk mengikis ngarai yang dalam.
Permukaan landasan benua, lereng, dan laut dalam semua beralur oleh lembah-lembah bawah laut dengan lebar bervariasi, kedalaman, dan panjang, agak seperti lembah benua.Asal lembah spektakuler yang lipatan lereng benua, yang dikenal sebagai lembah bawah laut, masih sengketa, tapi asal lembah yang lebih rendah sepanjang rak kontinental dangkal cukup dipahami dengan baik.
Beberapa lembah yang melintasi landasan benua tampaknya ekstensi ke arah laut dari lembah besar di tanah sebelah. Salah satu lembah terbaik kapal selam terkenal adalah perpanjangan terendam Banyak teori telah dikemukakan untuk menjelaskan asal-usul  Submarine Canyon ini. Beberapa peneliti berpikir bahwa mereka terbentuk oleh gerakan bumi, yang lain telah menyimpulkan bahwa mereka diukir oleh arus turbidity, dan yang lain percaya bahwa mereka terkikis oleh gerusan pasang surut. Lalu ada teori bahwa ngarai dipotong selama penurunan luas laut di masa lalu, atau bahwa mereka dibentuk oleh munculnya lumpur bawah laut dan tanah longsor. Cukuplah untuk mengatakan bahwa tidak ada penjelasan tunggal belum terbukti memuaskan bagi mayoritas penyidik​​, dan asal ngarai ini masih diperdebatkan.

Relief terbesar pada pinggiran benua (continental margin) berada pada ngarai bawah laut (submarine canyon). Submarine canyon berbentuk seperti lembah yang memotong lereng benua (continental slope) dan membentang pada bagian landasan benua (continental shelf) dan continental rise. Lembah dari submarine canyon biasanya berbentuk V, dengan sisi lembah curam. Jalur dari lembah submarine canyon mungkin bisa lurus atau mungkin juga berliku-liku.
Submarine canyon adalah jalur utama dari sedimen untuk dibawa atau mengalami transportasi dari benua ke lingkungan laut dalam. Gradien dari lantai ngarai ini cukup terjal, pada lembah pendek berkisar 60 m/km dan pada lembah yang panjang berkisar 10-15 m/km. Meskipun terlihat tidak terlalu curam, namun kemiringan yang dimiliki lembah ini adalah 5 sampai 30 kali gradien lereng benua (continental slope).
Submarine canyon biasanya terdapat 2 km dibawah permukaan laut. Ekstensi lembah relatif lurus, menebang sekitar 200 meter ke landas kontinen, dan melebar dari sekitar tiga kilometer di garis pantai sekitar 15 mil ke arah laut yang akhir. 

5.      Punggung Laut (Ridge)

Punggung Laut adalah  dasar lautan yang dangkal,memanjang,dan sempit yang dikanan kirinya merupakan laut dalam.contoh : pegunungan disamudra atlantik,yaitu pegunungan atlantik utara dari kepulauan Azora sampai ke sint paul.
Punggung laut atau punggung bukit lautan, adalah bentukan di dasar laut yang mirip tanggul raksasa.Panjangnya bisa ribuan kilometer.Punggung laut dibatasi oleh laut dalam di kanan kirinya.Punggung laut yang berlereng curam disebut ridge, sedangkan yang berlereng landai disebut rise.
Ridge terjadi ketika sebagian besar pegunungan laut bergerak atau bergeser dan mendorong sisa lempeng tektonik jauh dari pegunungan-pegunungan tersebut.  Kebanyakan arah pergerakannya menuju ke zona subduksi.
Proses lainnya adalah dengan apa yang seering disebut dengan conveyor mantel.  Gejala ini menunjukan bagian atas mantel yang terlalu fleksibel untuk menghasilkan gesekan dan memungkinkan untuk menarik lempeng tektonik ke arah yang tertentu. Selain itu, proses upwelling mantel  yang menyebabkan magma berpeluang membentuk tonjolan dibawah laut menyebabkan adanya diskontinuitas seismic sekktar 400km (250 mil)

6.      Gunung Laut (Sea  Mount)

Gunung bawah laut (seamount) merupakan puncak-puncak gunung yang muncul pada dasar samudera dengan ketinggian sampai beberapa ratus meter di atas topografi sekitarnya. Puncak kerucut yang terjal ini telah banyak dijumpai pada semua samudera di dunia ini .Samudera Pasifik merupakan samudera dengan gunung bawah laut yang terbanyak dibandingkan dengan samudera lainnya.
Jika pertumbuhan gunug api tersebut cukup cepat, maka gunungapi tersebut akan membentuk suatu pulau. Setelah gunungtersebut tumbuh sebagai pulau, gunung tersebut akan mengalami proses erosi oleg aliran air perukaan dan kerja ombak sehingga ketinggiannya menurun sampai mendekati muka air laut.
Gunung laut adalah bagian yang berdiri sendiri, dan kakinya mulai dari dasar laut.Puncak gunung dapat muncul ke permukaan air.  gunung ini menjulang tinggi mencapai permukaan laut atau tidak namun akarnya ada di dasar laut . Contohnya gunung Krakatau  Contohnya Gunung Krakatau di Selat Sunda.
Seamounts dapat ditemukan di setiap cekungan lautan di dunia, Seamount terdistribusikan sangat luas dan  baik dalam ruang dan waktu. Sebuah gunung bawah laut secara teknis didefinisikan sebagai gunugn yang terisolasi akibat meningkatnya elevasi 1.000 m (3.281 kaki) atau lebih dari dasar laut sekitarnya,
cenderung ditemukan pada kerak samudera dekat pegunungan tengah laut, mantel bulu, dan busur kepulauan. Hampir setengah dari seamounts dunia ditemukan di Samudra Pasifik, dan sisanya terdistribusikan sebagian besar melintasi lautan Atlantik dan India. Secara keseluruhan ada juga yang signifikan terdapat dalam distribusi disekitar belahan bumi selatan.
 Pada saat keluar tentu saja ada yang berukuran besar dan membentuk sebuah gunung api bawah laut.
 Gunung api bawah laut ini terbentuk diatas kerak samodra dan terus terbawa oleh kerak samodra menuju zona penunjaman disebelah kanan
Semakin jauh dari zona pemekaran, tentusaja material mantel yang cair dan panas ini kehilangan suhunya.sehingga membentuk seamount atau gunung laut yang seringkali berupa gundukan yang tidak lagi berupa gunung api yang aktif.
 Ketika mendekati zona penunjaman tentusaja bagian atas dari kerak samodra ini akan bergesekan dengan kerak benua. Gesekan ini menimbulkan panas dan sering menyebabkan batuan pembentuk kerak samodra ini meleleh. Batuan yang meleleh dan cair ini akan keluar membentuk gunung api seperti yang kita lihat di rentetan Gunung Api sepanjang bagiam barat Sumatra, hingga bagian selatan Jawa. Termasuk Gunung Merapi, Semeru dan gunung api yang lain yang masih aktif.
Karena biasanya gunung laut itu tidak lagi mendapatkan pasokan panas, maka materialnya tidak lagi berupa material cair panas seperti sumber dapur magma.  Coba bandingkan dengan gunung api di sebelah kanan (pada pinggiran kerak benua) dimana terdapat pasokan material panas hasil gesekan antara kerak samodra dengan kerak benua.
Sebenarnya banyak sekali seamount yang ada di sekitar Indonesia.Yang terkenal adalah yang berada disebelah selatan Jawa.Salah satu gunungnya ada yang muncul kepermukaan membentuk Pulau Krismas, atau Pulau Natal atau Christmas Island.Pulau ini sangat terkenal sebagai tujuan wisata.Daerah Pulau Natal ini memang tidak termasuk teritorial Indonesia, bahkan masuk Australia.

7.      Lubuk Laut (Basin)
Lubuk laut atau basin/bekken adalah cekungan di dasar laut berbentuk bulat atau lonjong (oval).Basin terjadi akibat pemerosotan dasar laut.  dasar laut yang bentuknya cekung seperti lembah dasar laut.
Proses pembentukan lubuk laut sama dengan palung laut, hanya berbeda pada bentuknya saja, yaitu bentuknya yang membulat dan kedalamannya juga lebih dari 5.000 meter. Misalnya, Lubuk Laut Sulu dan Lubuk Laut Banda.

8.      Palung Laut (Trech)
palung laut adalah dasar laut yg dalam, yg diakibatkan oleh menyusupnya lempeng samudera ke bawah lempeng benua. jadi lokasinya berada di daerah2 tumbukan lempeng benua dan samudera, seperti di barat pulau sumatra dan selatan pulau jawa. Paparan Sunda

Palung Laut (Trench / trog) Palung adalah dasar laut sangat dalam dan berdinding curam, yang semakin ke dasar semakin menyempit.Palung sempit dan tidak terlalu curam disebut trench, sedangkan jika lebih lebar dan curam disebut trog.Kedalaman palung bisa mencapai ± 7.000 – 11.000 meter.
Fenomena ini yang menyebabkan terjadinya gempabumi. Aktivitas gunung api juga berhubungan dengan proses pembentukan palung laut. Pada laut yang terbuka, palung laut membentuk alur yang sejajar dengan deretan pulau-pulau gunung api (volcanic island arcs). Sedangkan deretan gunung api kemungkinan dijumpai sejajar dengan palung laut yang berdekatan dengan daratan. Aktivitas gunung api ini terjadi karena kerak bumi yang menunjam ke dalam mantel bumi mengalami penghancuran dan mencairan yang membentuk magma kembali. Proses ini disebut juga proses pergerakan lempeng secara konvergen. Pergerakan secara konevergen terjadi apabila dua lempeng tektonik tertelan (consumed) ke arah kerak bumi, yang mengakibatkan keduanya bergerak saling menumpu satu sama lain (one slip beneath another). Wilayah dimana suatu lempeng samudra terdorong ke bawah lempeng benua atau lempeng samudra lain disebut dengan zona tunjaman (subduction zones). Di zona tunjaman inilah sering terjadi gempa.Pematang gunung-api (volcanic ridges) dan parit samudra (oceanic trenches) juga terbentuk di wilayah ini.
Palung laut juga bisa terjadi akibat menyusupnya lempeng samudera ke bawah lempeng benua.jadi lokasinya berada di daerah2 tumbukan lempeng benua dan samudera, seperti di barat pulau sumatra dan selatan pulau jawa.
Palung-laut dalam merupakan alur atau parit yang panjang dan relatif sempit yang menggambarkan bagian terdalam dari lautan.Beberapa diantaranya di bagian barat Samudera Pasifik, palung laut ini mempunyai kedalaman lebih dari 10 000 meter di bawah muka air laut.Pada tempat ini terjadi penunjaman lempeng-lempeng kerak bumi ke dalam mantel bumi sehingga terjadi penghancuran dari kerak tersebut.Fenomena ini yang menyebabkan terjadinya gempabumi. Aktivitas gunung api juga berhubungan dengan proses pembentukan palung laut. Pada laut yang terbuka, palung laut membentuk alur yang sejajar dengan deretan pulau-pulau gunung api (volcanic island arcs). Sedangkan deretan gunung api kemungkinan dijumpai sejajar dengan palung laut yang berdekatan dengan daratan. Aktivitas gunung api ini terjadi karena kerak bumi yang menunjam ke dalam mantel bumi mengalami penghancuran dan mencairan yang membentuk magma kembali.
9.      Mid Ocean Ridge

Mid Oceanic Ridge atau biasa disingkat MOR, adalah rantai gugusan gunungapi di bawah laut dimana kerak bumi baru terbentuk dari leleran magma dan aktivitas gunung berapi.MOR juga berasosiasi dengan daerah divergensi lempeng tektonik yang membentuk celah di dasar laut (rift).Kebalikan dari MOR adalah zona subduksi lempeng Subduction Zone.
Pematang tengah samudera dijumpai pada semua samudera dan merupakan 20% dari permukaan bumi, dan merupakan kenampakan topografi yang sangat menakjubkan didasar laut.Topogarfi ini merupakan rangkaian pegunungan yang memanjang sampai sekitar 65.000 kilometer.Meskipun demikian kenampakan pematang tengah samudera sangat berbeda dengan rangkaian pegunungan yang dijumpai di daratan.Kalau rantai pegunungan di daratan disusun oleh batuan graniti dan andesitik serta batuan dan batuan metamorf yang megalami perlipatan dan penesaran, maka pematang tengah samudera disusun oleh lapisan-lapisan batuan beku basaltic yang belum mengalami deformasi.Sebetulnya pemakaian kata pematang tidak begitu tepat, karena kenampakan topografi ini tidak sempit tetapi mempunyai lebar antara 500 sampai 5000 kilometer.Topografi cenderung kasar, terutama dekat daerah pusat.Puncak dari pematang ditandai oleh adanya celah (rift) dan dibatasi oleh pematang yang memanjang sampai ratusan kilometer.Sumbu dari pematag ditandai oleh gempabumi yang terus menerus dan dicirikan oleh aliran panas yang sangat tinggi dari kerak bumi.Celah yang terdapat pada tengah pematang merupakan tempat magma baru muncul dari astenosfer yang secara menerus membentuk kerak samudera baru.Celah ini menggambarkan batas kerak yang divergen tempat terjadinya pemekaran lantai dasar samudera. (sea floor spreading).
Kenampakan yang menonjol dari pematang ini disebabkan karena kerak samudera yang baru sangat panas, dan mempunyai volume yang lebih besar daripada kerak samudera yang dingin. Ketika kerak yang baru ini bergerak menjauh dari pusat pemekaran, terjadi lah proses pendinginan yang bertahap dan terjadi pula kontraksi. Proses kontraksi panas ini semakin besar semakin menjauhi pusat pemekaran. Dibutuhkan waktu sekitar 100 juta tahun untuk terjadinya proses pendinginan dan kontraksi yang menyeluruh. Sekarang batuan yang terbentuk tersebut terletak pada dasar samudera dan telah tertutupi oleh lapisan sedimen yang tebal.
Pematang samudra (ocean ridge) pertama kali ditemukan di Samudra Atlantik, di mana pada dasarnya membagi dua cekungan laut, kemudian dikenal sebagai Mid-Atlantic Ridge.Pematang ini terbentuk akibat pergerakan lempeng bumi secara divergen.Pergerakan lempeng secara Divergenterjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling memberai (break apart).Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis dan terbelah, membentuk batas divergen.Pada lempeng samudra, proses ini menyebabkan pemekaran dasar laut (seafloor spreading).Sedangkan pada lempeng benua, proses ini menyebabkan terbentuknya lembah retakan (rift valley) akibat adanya celah antara kedua lempeng yang saling menjauh tersebut. Pematang Tengah-Atlantik (Mid-Atlantic Ridge) adalah salah satu contoh divergensi yang paling terkenal, membujur dari utara ke selatan di sepanjang Samudra Atlantik, membatasi Benua Eropa dan Afrika dengan Benua Amerika .


10.  Guyot
Guyot atau sering juga disebut dengan tablemount merupakan sebuah gunung bawah laut yang terisolasi dengan rata-rata tinggi lebih dari 200 m (660 kaki) di bawah permukaan laut. Puncak guyot berbentuk datar dan diameternya dapat mencapai 10 km (6mil). Guyot ini merupakan bekas dari sebuah gunung api. Guyots paling sering ditemukan di kisaran samudera pasifik.Diperkirakan ada sekitar 2000 guyot di cekungan pasifik.Guyot menunjukan bukti bahwa telah terjadinya penurunan permukaan yang bertahap mulai dari pegunungan karang (reef),   karang atol dan akhirnya menjadi sebuah gunung yang yang tererndam di dalam. Hal ini terjadi disebabkan oleh erosi, ombak, angin dan proses atmosfer. Klerengan tercuram dari guyots adalah sekitar 20 derajat.
Faktor lain yang menyebabkan terjadinya gutot adalah pergerakan bawah air yang dihasilkan oleg punggung samudera, seperti mid ocean ridge. Secara bertahap mid menyebar dari waktu ke waktukarena terdorong lava cair dibawah peermukaan bumi dan  hali ini akan menyebabkan terciptanya suatu dataran baru.

11.  Paparan

A,  Paparan sunda 

Paparan Sunda adalah landas kontinen perpanjangan lempeng benua Eurasia di Asia Tenggara. Massa daratan utama antara lain Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, Madura, Bali, dan pulau-pulau kecil di sekitarya. Area ini meliputi kawasan seluas 1,85 juta km2.Kedalaman laut dangkal yang membenam paparan ini jarang sekali melebihi 50 meter, dan kebanyakan hanya sedalam kurang dari 20 meter, hal ini mengakibatkan kuatnya erosi dasar laut akibat gelombang laut. Tebing curam bawah laut memisahkan Paparan Sunda dari kepulauan Filipina, Sulawesi, dan Kepulauan Sunda Kecil
Secara biogeografi, kawasan ini dikenal sebagai Sundaland atau Tanah Sunda (jangan dikelirukan dengan suku Sunda atau kerajaan Sunda), sebuah istilah yang merujuk kepada bentang daratan lempeng benua dan landas kontinen di Asia Tenggara yang merupakan dataran di atas permukaan laut ketika permukaan laut jauh lebih rendah pada zaman es terakhir. Tanah Sunda termasuk Semenanjung Malaya, Kepulauan Sunda Besar termasuk Kalimantan, Sumatera, dan Jawa, serta laut dangkal di sekitarnya, yaitu Laut Jawa, Selat Malaka, Selat Karimata, Teluk Siam, dan bagian selatan Laut China Selatan. Tebing curam dasar laut membatasi batas timur Tanah Sunda yang sama dengan batas Garis Wallace, dicetuskan oleh Alfred Russel Wallace, yang menandai perbatasan timur persebaran mamalia benua Asia, juga merupakan perbatasan antara zona ekologi Indomalaya dan Australasia. Bukti bahwa pulau-pulau Sunda Besar pernah bersatu dengan benua Asia adalah sebaran jenis mamalia Asia seperti beberapa jenis kera, gajah, macan dan harimau yang ditemukan di benua Asia, Sumatera, Jawa, dan Bali; serta adanya Orangutan baik di Sumatera dan Kalimantan.
Paparan ini terbentuk akibat aktivitas vulkanik beribu-ribu tahun dan erosi massa benua Asia, serta terbentuknya konsolidasi runtuhan batu di pesisir seiring naik dan turunnya permukaan laut.
Lautan di antara pulau-pulau ini relatif stabil berupa dataran purba yang bercirikan rendahnya aktivitas gempa, anomali gravitasi isostatik yang rendah, serta tanpa adanya aktivitas gunung berapi, kecuali bagian pulau Sumatera, Jawa dan Bali yang terhubung dengan paparan Sunda, yang termasuk kawasan geologi muda sistem orogenikPelengkung Sunda (atau Sistem Pegunungan Sunda).[2] Pada zaman es, permukaan laut turun, dan kawasan luas Paparan Sunda terbuka dan muncul di atas permukaan air dalam bentuk dataran rawa yang amat luas. Naiknya permukaan air laut pada saat gelombang es di kutub mencair sebanyak 14,6 sampai 14,3 kbp menaikan permukaan laut setinggi 16 meter dalam jangka waktu 300 tahun.

B, PAPARAN SAHUL

Paparan Sahul adalah bagian dari lempeng landas kontinen benua Sahul (benua Australia  Papua) yang terletak di lepas pantai utara Australia dan lautan selatan pulau Papua. Paparan Sahul membentang dari Australia utara, meliputi Laut Timor menyambung ke Timur di laut Arafura yang menyambung dengan Pulau Papua. Kepulauan Aru menonjol di atas paparan Sahul. Paparan Sahul juga mencakup Paparan Rowley yang terletak di sisi Samudra Hindia di Barat Laut Australia membentang hingga tanjung di barat laut Australia.
Ketika permukan air laut turun pada zaman esPleistosen, termasuk zaman es maksimum terakhir, sekitar 18.000 tahun yang lalu, Paparan Sahul adalah dataran terbuka di atas permukaan laut. Bukti tepi pantai pada masa ini ditandai dengan lokasi yang kini terletak pada kedalaman antara 100 sampai 140 meter di bawah permukaan laut. Paparan Sahul juga disebut Paparan Arafura, membentuk jembatan daratan antara Australia dengan pulau Papua, serta Kepulauan Aru. Kawasan ini merupakan habitat penyebaran marsupial (hewan mamalia berkantung), burung darat yang tak dapat terbang seperti emu dan kasuari, serta ikan air tawar yang sama jenisnya. Garis Lydekker adalah garis biogeografi yang ditarik di tepi perbatasan Paparan Sahul dimana dasar laut turun curam di kawasan biogeografi Wallacea. Wallacea terletak antara celah yang terbentuk antara Paparan Sahul dengan Paparan Sunda, bagian dari paparan benua Asia Tenggara.



DAFTAR PUSTAKA

1.      ^"Big Bank Shoals of the Timor Sea: An environmental resource atlas". Australian Institute of Marine Science. 24 April 2001. Diakses pada 28 Agustus 2006.
2.      ^Wirantaprawira, Willy (2003). "Republik Indonesia. Geography". Wirantaprawira. Diakses pada 28 Agustus 2006.
3.      ^abBallard, Chris (1993). "Stimulating minds to fantasy? A critical etymology for Sahul". Sahul in review: pleistocene archaeology in Australia, New Guinea and island Melanesia: p. 17, Canberra: Australian National University. ISBN 0-7315-1540-4. 
4.      ^Earle, W. (G.W. Earl) (1845). "On the physical structure and arrangement of the islands of the Indian Archipelago". Journal of the Royal Geographical Society (Journal of the Royal Geographical Society of London, Vol. 15) 15: 358–365. doi:10.2307/1797916.
5.      Judson, Sheldon and Marvin E. Kauffman.1990.Physical Geology.Englewood Cliffs, New Jersey: PRENTICE-HALL INC.
6.      L. Doon Leet and Sheldon Judson.1958. Physical Geology, Second Edition. Englewood Cliffs, New Jersey: PRENTICE-HALL INC.
7.      Richard A. Davis, Jr. 1991.Oceanography;An Introduction to the marine environment.United States of America: Wm. C. Brown Publisher.
















T  U  G  A  S
EKOLOGI PERAIRAN


DI SUSUN     :

NAMA                       : DARWIS RUMBARU
NIM                            : 2010-63-046
PRODY                      : M S P



FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
A  M   B  O  N
2   0  1  4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar