MATA KULIAH
PENGANTAR
ILMU PERIKANAN DAN KELAUTAN
BAHAN AJAR
OLEH
SIMON
TUBALAWONY
FAKULTAS
PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS
PATTIMURA
A M B O N
2 0 1 2
PENGANTAR ILMU PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
Pustaka
Rompas, R. M., S. Hutabarat dan J. R. Rompas, 2008. Pengantar Ilmu Kelautan. Buku Ajar Perguruan Tinggi. Dewan Kelautan
Indonesia.
Kennish M. J., 1994.
Practical Handbook of Marine Science. Second Edition. CRC Pr.
Stowe, K., 1987.
Essentials of Ocean Science. John Wiley end Sons, Inc.
Meadows, P. S. and
J. I. Campbell, 1988. An Introduction
to Marine Science. Second Edition.
Blackie Academic and Professional.
Tchernia, P., 1980.
Descriptive Regional Oceanography.
Pergamon Marine series Vol.3
Nontji, A., 1993. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan.
Wyrtki, K., 1961.
Physical Oceanography of the Southeast Asean Waters, Naga Rep. 2.
Scripps Inst. of Oceanography La jolla, Calif.
ILMU KELAUTAN SEBAGAI SAINS
Ilmu kelautan sebagai suatu
sains yang sangat kompleks karena menyangkut berbagai pengetahuan yang
dipelajari yaitu menyangkut dengan:
- Dinamika laut
- kebumian
- dan teknologi pemanfaatan segala potensi dan kekayaan yang dikandung oleh laut
- pengetahuan terhadap ancaman dan perusakan lingkungan laut.
Kelautan dijadikan suatu ilmu pengetahuan/sains
dikarenakan laut memiliki sumberdaya hayati dan non-hayati serta terdapat berbagai unsur kimia, ada
yang berbentuk senyawa dengan air dan tanah.
Sains utama dalam ilmu
kelautan adalah: Fisika Laut (Marine
Physics), Biologi Laut (Marine
Biology), Kimia Laut (Marine
Chemistry), Mineral Laut (Marine
Mineralogy), Oseanografi (Oceanography),
Ekologi Laut (Marine Ecology) serta
beberapa ilmu terapan yaitu: Perikanan (penangkapan dan budidaya), Pengolahan
Hasil Perikanan, Farmasitika Kelautan, Industri kelautan, Teknologi Kelautan,
Transportasi Laut, Sosial Ekonomi Pesisir, Pencemaran Laut, Industri
Perkapalan, Teknologi Energi Laut
Maritim dan Kelautan merupakan
dua istilah yang berbeda meskipun pada umumnya banyak kalangan menganggap ke
dua istilah tersebut sama artinya.Kelautan memiliki pengertian yang sangat luas
sedangkan Maritim memiliki pengertian yang lebih sempit karena merupakan bagian
dari kelautan.Batasan Kelautan yang didasarkan pada Hukum Laut Internasional (United Nations Conventions on the Law of The
Sea/UNCLOS, 1982). Maritim adalah bagian
dari kelautan yang letaknya dari bagian permukaan laut sampai kedalaman
tertentu (lapisan mesoplegik).
Kelautan adalah hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan
di laut yang meliputi dasar laut dan tanah di bawahnya, badan air, landas
kontinen termasuk sumber kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, kegiatan di
permukaan laut dan ruang di atasnya
Maritim adalah bagian dari kegiatan di laut yang mengacu
pada pelayaran (navigasi), perdagangan, pencemaran laut, urusan kepelabuhan dan
jasa maritim yang kegiatannya berada pada mintakat (zona) mesopelagik sampai ke
permukaan.SedangkanBahari berasal dari bahasa Arab Bahaer yang artinya laut.
Dengan demikian berdasarkan ruang maka wilayah kelautan
dapat dibagi atas 6 bagian yaitu:Ruang udara/dirgantara; permukaan air (surface layer); Kolom Air; Dasar Laut; Bawah tanah dasar laut ;
Pesisir dan daratan
Fisika Laut (Marine Physic) adalah ilmu yang mempelajari
tentang kondisi fisik laut yang menyangkut sirkulasi arus, gelombang, pola
arus, iklim dan cuaca, perubahan air pasang dan fenomena laut seperti tsunami.
Biologi Laut adalah ilmu yang mempelajari aspek biologi
laut yang menyangkut plankton, bentos, ikan krustasea, moluska, terumbu karang
dll serta faktor-faktor yang mempengaruhi hayati di laut.
Kimia Laut adalah ilmu yang mempelajari unsur-unsur kimia
di laut, komposisi kimia air laut, reduksi oksidasi potensial (redoks) dan
reaksi pembentukan senyawa baik bagi kepentingan hidup hayati maupun
pembentukan kimia anorganik di laut.
Mineral Laut adalah ilmu yang mempelajari kimia anorganik
yang menbentuk mineral, umumnya kimia-kimia tersebut berada di ruamg dasar laut
dan tanah di bawahnya.
Oseanografi adalah ilmu yang mempelajari tentang dinamika
arus, gelombang dan angin laut, proses upwelling, kondisi topografi laut, dll.
Ekologi laut adalah ilmu yang mempelajari tentnag
hubungan timbal balik antara unsur organik dan anorganik terhadap kehidupan
hayati di laut, dan aspek yang mempengaruhinya.
Ilmu Perikanan adalah ilmu yang mempelajari tentang
perikanan termasuk perikanan tangkap dan akuakultur, didalamnya membahas
tentang dinamika populasi, identifikasi ikan, interaksi biologi dan aspek
produksi perikanan.
Farmasitika Kelautan adalah ilmu yang mempelajari tentang
pemanfaatan kimia hayati laut bagi keperluan sediaan obat, suplemen makanan,
kosmetika dan food additive
Industri Kelautan adalah mempelajri tentang proses
pengolahan hasil perikanan, industri bioteknologi, industri kapal dan industri
jasa kelautan, seperti kegiatan wisata bahari.
Teknologi Kelautan adalah pengetahuan tentang teknologi
kelautan, seperti teknik bangunan pantai, teknik penanggulangan abrasi pantai,
teknik mengatasi arus tsunami dsb nya
Transportasi laut adalah ilmu yang mempelajari tentang
sistem pengangkutan laut menyangkut dengan navigasi, keselamatan pelayaran dan
kepelabuhan.
Sosial Ekonomi Pesisir adalah ilmu yang mempelajari
sosial ekonomi masyrakat yang bermukim di wilayah pesisir.
Pencemaran laut adalah ilmu yang mempelajari bahan cemar
yang masuk ke perairan laut yang bersumber dari udara maupun daratan, serta
interaksinya terhadap ekosistem laut.
Industri perkapalan adalah ilmu yang mempelajari
teknik-teknik pembuatan kapal dagang, kapal perang maupun kapal perikanan.
Teknologi Energi Laut adalah ilmu yang mempelajari
tentang pemanfaatan arus dan gelombang laut bagi kepentingan energi pembangkit
listrik.
KARAKTERISTIK LAUT
PermulaanAlamSemesta
ü
Ada pada masa 10 – 20 milyard tahun lalu
ü
Perkiraanmenuruttigapendekatan:
§
Kronologisnuklir
(berdasarkanlajupembentukandanjumlahrelatifunsur-unsur uranium, thorium,
osmium, plutonium dan rhenium).
§
Kajian-kajian umur bintang tertua.
§
Pengukuranlajuperluasanalamsemesta
Namundemikiansangatsulituntukmemahami
proses pembentukanalamsemestainidansampaisaatiniparaahlimasihbelummampusecaratepatpembentukanalamsemesta.Akbiatnyamunculberbagaiteoripembentukanalamsemesta
TeoriPembentukanAlamSemesta
Teori
‘Big Bang”
Teori “big bang”, palingbanyakditerimaparaastronomidandiusulkanpadadekadetahun
1920 dan 1930.Berdasarkansifat-sifatfisikalam, alamterbentukantara 12 dan 15
milyartahunlalu.Teori “big bang” ledakanmateriukuransangat-sangatkecildanpadat.
3pengamatanmendukungTeori
“big bang”.
ü Pengamatan 1929,
jarakgalaksimenjauhdaribumi.
ü Tahun 1948, George Gamow
prediski “deteksi level radiasi microwave sisadari big bang”
ü Tahun 1965, A.A. Penzias dan
RW Wilson membuktikandeteksi microwave.
PengamatanPertama
·
Adanyagerakanbenda-bendaangkasasalingmenjauh
(perluasanruangangkasa).
·
Ditemukanpadadekadetahun
1920an.
·
Diamatidaricahayaantargalaksidimanacahayabergeserkebatasspektrummerah
yang berartigalaksimenjauhdaribumi.
·
Teori
Big Bang theory; kondisiinibukankarenabukankarenagerakangalaksidalamangkasa, tetapikarenaperluasanruangangkasa.
·
Asumsinya:
alamsemestameluas yang
terjadisejakawaldankemudianparaahlimengekstrapolasikebelakangsaatangkasamasihsebagaititik.
PengamatanKedua
- Terkaitdengankelimpahanunsur-unsurkimiawibendaangkasa.
- Model Big Bang diprediksikira-kira 75% hidrogen, 25% helium, dansebagiankecilunsur-unsurlebihberat.
- Walaupunsangattergantungkondisiawalbendaangkasa yang sulitdihitungsecaratepat, umumnyakomposisimencapai 3/4 hidrogen and 1/4 helium, termasuksejumlahkecilunsur-unsurberat.
PengamatanKetiga
- Pengamatanradiasibendaangkasaoleh George Gamow, astronomirusiatahun 1948.
- Bigbang seharusnyameninggalkanradiasitersebarmeratamengisiruangangkasadanmendinginsaatalamsemestameluas, danterlihat di seluruhpenjuruangkasa.
- Radiasi yang dikenalCosmic Background Radiation (CBR) inidideteksipertama kali tahun 1965 (A.A. Penzias dan RW Wilson) dalambentukgelombang radio dengansuhu 2.7K.
- Penemuanradiasiiniikutmeyakinkanbanyakastronomiterhadapteori Big Bang.
Awal
Pembentukan Lautan
•
Proses
pembentukan Lautan erat kaitanya dengan evolusi atmosfir
•
Ini
disebabkan karena posisi bumi terhadap matahari yang unik, sehingga mempunyai
tekanan dan suhu tertentu, yang menyebabkan H2O dapat hadir di alam
dalam bentuk cair
•
Di
suhu dan tekanan tinggi (seperti di Venus), H2O hanya hadir dalam
bentuk uap.
•
Di
suhu dan tekanan rendah (seperti di Mars), H2O juga tidak dapat
hadir dalam bentuk cair.
•
Darimana
air itu berasal ??
•
Diduga
ini berasal dari proses kristalisasi dari magma yang membeku menjadi batuan.
Volumenya diperkirakan sebanyak dengan volume lautan yang sekarang ini.
•
Dari
mata air panas yang disemburkan oleh sumber air panas dan vulkanik,
diperkirakan diperlukan hanya sekitar 1 % dari jumlah tersebut masuk menjadi
air tanah dan lautan. Waktu yang diperlukan sekitar 4 x 109 tahun
•
Umur
cekungan lautan relatif muda dibanding dengan umur bumi (4.6m tahun)
•
Sedimen
di cekungan laut berumur 190 jt tahun. 50 % berumur < 75jt tahun
•
Janin
lautan diduga berada di Laut Merah dan Teluk Aden yang mulai terbentuk sekitar
20jt tahun
PergerakanKerakBumi
Continental Drift
•
Continental
drift salah satu gagasan tentang tektonik yang
diusulkan akhir abad 19 dan awal abad 20.
•
Alfred
Wegener (1915): benua satu daratan “Pangea”
•
Akibat
rotasi bumi Pangea terpisah “Lurasia” (bagian utara) dan “Gondwanaland”
(bagian selatan)
•
Teori
ini masih menjadi catatan dalam bidang geologi
Covenction Cells
Teori baru ttg gaya penyebab Continental
Drift:
o
Gerakan
memutar di mantel bumi, akibat pemanasan material oleh radioaktive bumi.
o
Gerakan
menghasilkan gunung, palung laut (trench), perluasan dasar laut,
pusat-pusat sebaran, dan zona subduksi (subduction zones)
Plate Tectonic
•
Ada
7 lempeng utama:
- Lempeng Pasifik
- Lempeng Eurasia
- Lempeng Afrika
- Lempeng Australia
- lempeng Amerika Utara
- Lempeng Amerika Selatan
- Lempeng Antartika
•
Sejumlah
lempeng kecil:
1.
Lepas Amerika Selatan dan Tengah
2.
Laut Tengah, Hindia Timur (East Indies)
3. sepanjang Amerika barat laut
5.
Filipina.
Elemen-Elemen Kimia Di Laut
Komponen kimia air laut terdiri atas:
- Padatan (material yang > 0,45 μm)
a. Partikulat material
organik (detritus tumbuhan)
b. Partikulat material
anorganik (mineral)
2. Gas-gas
a. Konservatif (N2,
Ar, Xe)
b. Non konservatif (O2
dan CO2)
3. Koloid (dapat melewati saringan 0,45 μm tetapi tidak
terlarut):
a. Organik
b. Anorganik
4. Zat terlarut
a. zat anorganik
1. Mayor (>
1 ppm)
2. Minor (<
1 ppm)
b. zat organik
Laut Sebagai Suatu Lingkungan
q
Distribusi Laut dan Daratan
1.
Lautan menutupi kira-kira 70 %
dari permukaan bumi
2. Kedalamannya dapat mencapai lebih dari 10.000 m
q
Lautan Dunia dibagi atas:
1.
Lautan Pasifik
2.
Lautan Atlantik
3.
Lautan Indian
4.
Lautan Arctic
5.
Lautan Antarctic
Juga Beberapa Laut yang sebih kecil seperti:
1. Laut Utara
2. Laut Mediterranean, dll
Lautan tersebut memiliki hubungan antara satu dengan yang lain.
1. Laut Utara
2. Laut Mediterranean, dll
Lautan tersebut memiliki hubungan antara satu dengan yang lain.
Lautan Pasifik:
- Terbesar
- Menutupi 1/3 dari permukaan bumi
- Belahan Bumi Selatan lebih banyak ditutupi air laut dari pada Belahan Bumi Utara. BBS ± 80 %; BBU ± 60 %
Rata-rata kedalaman lautan ± 3800 m sedangkan
rata-rata tinggi daratan ± 840 m. Lautan
lebih dalam dari pada tingginya daratan
Luasan area Laut dan daratan
Dunia
|
BBU
|
BBS
|
|
% Laut
|
70
|
60
|
80
|
% Daratan
|
30
|
40
|
20
|
Rata-rata Kedalaman Lautan
Dunia
|
Atlantik
|
Indian
|
Pasifik
|
|
Kedalaman (m)
|
3800
|
3900
|
4000
|
4300
|
Bagian wilayah Lautan
1.
Continental Shelf: daerah
paparan yang dangkal di sekitar benua/daratan. Kemiringannya ± 0,1o terhadap
sumbu horisontal. Wilayahnya dari pantai
hingga perairan dengan kedalaman 200 m
2.
Continental Slope: Wilayah
dengan kedalaman antara 200 hingga antara 1500 – 4000 m dengan kemiringan 3 – 6o
terhadap sumbu horisontal
3.
Continental Rise: wilayah
dengan kedalaman antara ± 4000–5000 m.
Kemiringannya ± 0,1 – 1o
4.
Abyssal: dataran abyssal yang
luas dari pasu laut pada kedalaman 4000–6000 m
5.
Hadal Zone: zona bentik dan palung lautan dengan
kedalaman antara 6000 – 10000 m
Zona
Ekologi
Berdasarkan lingkungan, organisme dapat dikelompokkan
menjadi:
- Organisme pelagik
- Organisme bentik
Organisme bentik hidup pada:
1.
Zona intertidal: wilayah pasut
2.
Zona sublittoral: dari daerah surut terendah hingga
tepi continental shelf
3.
Zona bathybenthic
4.
Zona abyssobenthic
5.
Zona hadobenthic
Zona
Intertidal dan Sublittoral : Zona littoral
Hewan Pelagis
dapat dikelompokkan menjadi:
•
Neretik: hidup pada daerah yang menutupi continental
shelf
•
Oseanic: pada daerah yang menutupi perairan dalam
Secara
vertikal, lingkungan dapat dibagi menjadi:
1. Zona Epipelagik: permukaan laut hingga kedalaman ± 100
m, cahaya kuat, gardien suhu bervariasi
secara musiman
2. Zona Mesopelagik: zona antara kedalaman 100 – 1000 m,
dim hingga gelap total, kadang merupakan lapisan dengan oksigen minimum, nitrat
dan fosfat maksimum
3.
Zona Bathypelagic
4. Zona Abyssopelagic
5. Zona Hadopelagic
Secara
bersama-sama lingkungan bentik dan pelagik dapat dikelompokkan
menjadi
4 zona ekologi yaitu:
- Zona Littoral (intertidal dan sublittoral)
- Zona Bathyal
- Zona Abysall
·
Zona Hadal
Karakteristik
|
Littoral dan Sublittoral
|
Bathyal
|
Abyssal
|
Hadal
|
Luas area(%)
Kedalaman (m)
Tekanan (atm)
Suhu (oC)
Cahaya
|
8
0 – 200
1 – 21
25 – 5
Terang – buram
|
16
200 – 4000
21 – 401
15 – 5
Buram - gelap
|
76
4000 – 11500
401 – 1151
< 5
Gelap total
|
1
6000 – 11500
601 – 1151
< 5
Gelap total
|
Sumber: Meadows and Campbell
(1988)
Sedimen di Laut
SumberSedimen
- Material yang terakumulasi di dasar laut.
- Sumber :
- Batuan (lithogenous),
- Proses kimia air (hydrogenous – karbonat, fosforit, & batuan mangan),
- Benda angkasa (cosmogenous),
- Organisme (biogenous – calcareous~ “foraminifera, pteropoda, cocolithofora” & siliceous~ “diatom, radiolaria”).
KlasifikasiSedimen
•
Tempat endapan:
o
Dekat daratan (terrigenous),
o
Paparan benua (neritic),
o
Laut dalam (pelagic).
•
Ukuran partikel
•
Formasi
Klasifikasi
(Formasi) Sedimen
- Terrigenous (pelapukanbatuandarat; pasirdanlumpur; halusdankasar)
- Biogenis (cangkang, pecahanorganisme; kapurdansilika, halusdankasar)
- Autigenis (presipitasireaksikimiadanbiokimia; batuanmangandanfosfat)
- Vulcanogenis (partikeldarigunungapi; abu)
5.
Cosmogenous
(bendaangkasa; campurdenganterrigenousdanbiogenis; sangathalus)
SedimenTerrigenous
- Dari daratan/terutamabenua
- Lumpur (lumpur, quartz, feldspar)
- Turbidities
- Endapan glacial (meleburnya icebergs).
Sedimen Pelagis
- Berasal dari dalam laut dan jauh dari daratan.
- Biogenis (Foraminifera, radiolaria, pteropoda, diatom dan coccolithophora)
- Lumpur pelagis (< 20 µm)
- Sedimenautigenis (zeolite, besioksida)
- Manganese Nodule
- Endapanvulkanis
Karakteristik sedimen laut
- Ukuran partikel :
a. umumnyapasir, debudanlumpur
b. indikasi transport sedimen
(campuranberbagaiukuransecaraacak – turbidity current; ukuranseragam –
anginataugelombang.
- Density danBentuk :
a. Density (indikasi besar energi penggerak sedimen
dan laju sedimentasinya).
b. Bentuk (indikasi bentuk transportasi – bentuk
bulatan karena proses abrasi).
Karakteristik sedimen laut
- Putih – kalsium karbonat; hitam – besi/mangan sulfida; kuning – besi bentuk limonite atau hidroksida; merah kecoklatan – besi oksida bentuk hematite.
2.
Hitam juga menunjukkan lingkungan reduksi (tanpa
oksigen), kuning, coklat dan merah menunjukkan lingkungan
oksidasi.
Komposisi Mineral Sedimen
1.
Silikat, karbonat, oksida dan
hidroksida, fosfat dan sulfat.
2. Silikat (feldspars, amphibole, pyroxene,
olivine, quartz, opal, micas, clays, dan zeolite).
3. Karbonat (calcite, aragonite, dan
dolomite).
4. Oksida dan hidroksida (hematite, goethite
dan Mn-Fe hydroksida).
5. Fosfat (apatite), dan sulfida (jarang
ditemukan)
Karakteristik Laut Indonesia
Secara geografis, Indonesia yang terletak di daerah
katulistiwa berada di antara:
- Benua Asia dan Australia
- Samudera Pasifik dan Hindia.
Dengan letak tersebut, Indonesia memiliki
karakteristik yang strategis dalam bidang:
- geologi
- geografi
- lingkungan hidup termasuk ekosistem laut
- lalu lintas perkonomian dunia (daerah persimpangan lalu lintas pelayaran niaga utama/across of the commercial shipping line)
Karena karekteristik 1- 3 tersebut di atas maka Indonesia
memiliki keanekaragam paling tinggi dalam hal:
- keanekaragaman hayati (biodiversity) /(megadiversity)
- keanekaragaman geologi (geological diversity)
- keanekaragaman budaya (cultural diversity)
Tatanan Geologi
Secara geotektonik, Indonesia termasuk salah satu wilayah
pinggiran benua yang paling aktif di dunia karena terletak pada jalur pertemuan
pergerakan 3 lempengen utama bumi, yaitu:
- Lempengan Pasifik, yang bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan 1,05 cm/tahun.
- Lempengan Australia (Indo-Australia) yang bergerak ke utara dan timur laut dengan kecepatan sekitar 7,5 cm/tahun.
- Lempengan Eurasia bergerak ke arah timur-tenggara,dengan sifat relatif tidak bergerak terhadap ke dua lempengan lainnya.
Pergerakan lempengan kerak bumi yang saling bertumbukan
akan membentuk zona subduksi dan menimbulkan gaya yang bekerja baik horisontal
maupun vertikal dan membentuk pegunungan lipatan, jalur gunung api, jalur gempa
bumi. Contoh zona subduksi adalah
Oceanic-Continental convergence yang membujur dari perairan barat Sumatera,
selata Jawa dan Nusa Tenggara terus ke utara hingga Filipina dan Jepang.
Peristiwa tektonik yang cukup aktif membawa pengaruh
kepada terbentuknya banyak cekungan sedimen (sedminetary basin). Cekungan ini mengakomodasi sedimen yang
kemudian menjadi batuan induk maupun batuan reservoir minyak dan gas bumi. Di Indonesia terdapat sekitar 60 cekungan
sedimen yang telah diidentifikasi dan baru 14 yang telah dieksploitasi sebagai
cadangan minyak. Sebagian besar dari
cekungan ini berada di laut dalam selat Makasar.
Kondisi Meteorologi Perairan
Laut
Karena letaknya menyebabkan Indonesia mengalami iklim
muson. Secara klimatologi, musim di
Indonesia terdiri atas:
- Musim Hujan (akhir November – April)
- Musim Kemarau (Mei –Oktober)
- Musim Transisi antara kedua kurun waktu tersebut
Secara rinci, Tanner (2002) membagi wilayah Indonesia ke
dalam 5 wilayah meteorologi, yaitu:
- Wilayah bercurah hujan tinggi pada musim hujan dan kemarau (A)
- Wilayah bercurah hujan rendah pada musim hujan dan kemarau (B)
- Wilayah bercurah hujan cukup tinggi (sedang) pada musim hujan dan kemarau (C)
- Wilayah bercurah tinggi pada musim hujan dan rendah pada musim kemarau (D)
- Wilayah bercurah hujan rendah pada musim hujan dan tinggi pada musim kemarau (E).
Indonesia juga menjadi pusat aliran konvergensi udara panas
tropika ke atas (konveksi) yang ikut mempengaruhi kuat proses anomali
meteorologi dunia yaitu El-Nino dan La-Nina.
Fenomena El-Nino, akan terjadi musim kering berkepanjangan di Indonesia
karena terjadi pergeseran massa air hangat (warm pool). El-Nino berdampak positif terhadap perikanan
Indonesia yakni ditemukandaerah fishing ground yang potensial di perairan
selatan Jawa, Laut Banda dan Utara Papua.
Di perairan Indonesia terdapat 2 siatema arus utama yang
mengalir, yaitu:
- Arus Muson Indonesia (Armondo) berada di wilayah barat
- Arus Lintas Indonesia berada di wilayah timur
Musim berdasarkan angin muson dapat dibagi atas 4:
- Musim Barat (Desember – Februari)
- Musim Peralihan Awal Tahun (Maret – Mei)
- Musim Timur (Juni – Agustus)
- Musim Peralihan akhir Tahun (September – November)
ARMONDO
Sirkulasi air laut di perairan
Indonesia dipengaruhi oleh sistem angin muson (Armondo). Oleh karena sistem
angin muson ini bertiup secara tetap, walaupun kecepatan relatif tidak besar,
maka akan tercipta suatu kondisi yang sangat baik untuk terjadinya suatu pola
arus. Pada Musim Barat, pola arus permukaan perairan Indonesia memperlihatkan
arus bergerak dari Laut Cina Selatan menuju Laut Jawa. Di Laut Jawa, arus
kemudian bergerak ke Laut Flores hingga mencapai Laut Banda. Sedangkan pada
saat Muson Tenggara, arah arus sepenuhnya berbalik arah menuju ke barat yang
akhirnya akan menuju ke Laut Cina Selatan (Wyrtki, 1961).
|
|
|
|
ARLINDO
Perairan Indonesia merupakan
perairan di mana terjadi lintasan arus yang membawa massa air dari Lautan
Pasifik ke Lautan Hindia yang biasanya disebut Arus Lintas Indonesia/Arlindo
(Fieux et al., 1996b). Massa air
Pasifik tersebut terdiri atas massa air Pasifik Utara dan Pasifik Selatan
(Tomascik et al., 1997a; Wyrtki,
1961; Ilahude and Gordon, 1996; Molcard et
al., 1996; Fieux et al.,
1996a). Terjadinya arlindo terutama
disebabkan oleh bertiupnya angin pasat tenggara di bagian selatan Pasifik dari
wilayah Indonesia. Angin tersebut mengakibatkan permukaan bagian tropik Lautan
Pasifik Barat lebih tinggi dari pada Lautan Hindia bagian timur. Hasilnya
terjadinya gradien tekanan yang mengakibatkan mengalirnya arus dari Lautan
Pasifik ke Lautan Hindia. Arus lintas Indonesia selama Muson Tenggara umumnya
lebih kuat dari pada di Muson Barat Laut.
Sumber air yang dibawa oleh
Arlindo berasal dari Lautan Pasifik bagian utara dan selatan. Perairan Selat
Makasar dan Laut Flores lebih banyak dipengaruhi oleh massa air laut Pasifik
Utara sedangkan Laut Seram dan Halmahera lebih banyak dipengaruhi oleh massa
air dari Pasifik Selatan. Gordon and Field (1994) mengatakan bahwa massa air
Perairan Pasifik masuk kepulauan Indonesia melalui 2 jalur utama, yaitu:
1.
Jalur barat dimana massa air
masuk melalui Laut Sulawesi dan Basin
Makasar. Sebagian massa air akan mengalir melalui Selat Lombok dan berakhir di
Lautan Hindia sedangkan sebagian lagi dibelokan ke arah timur terus ke Laut
Flores hingga Laut Banda dan kemudian keluar ke Lautan Hindia melalui Laut
Timor.
2.
Jalur timur dimana massa air
masuk melalui Laut Halmahera dan Laut Maluku terus ke Laut Banda. Dari Laut
Banda, menurut Gordon (1986) dan Gordon et
al.,(1994) massa air akan mengalir mengikuti 2 rute. Rute utara Timor
melalui Selat Ombai, antara Pulau Alor dan Pulau Timor, masuk ke Laut Sawu dan
Selat Rote. Sedangkan rute selatan Timor melalui Basin Timor dan Selat Timor, antara Pulau Rote dan paparan benua
Australia.
Lintas Arus Lintas Indonesia (Indonesian Throughfow/ITF)
Selain itu, di perairan Indonesia pada waktu-waktu
tertentu juga terjadi Upwelling dan Downwelling. Daerah-Daerah Upwelling
Perairan Indonesia juga merupakan jalur aliran dinamik
massa air perairan global yang penjelasannya disederhanakan dengan teori sabuk
berjalan aliran massa air laut dunia (the
great ocean conveyer belt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar