Kamis, 23 Oktober 2014

PENGANTAR ILMU PERIKANAN DAN KELAUTAN



MATA KULIAH
PENGANTAR ILMU PERIKANAN DAN KELAUTAN


BAHAN AJAR

 
OLEH
SIMON TUBALAWONY


 
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
A M B O N
2 0 1 2



PENGANTAR ILMU PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


Pustaka

Rompas, R. M., S. Hutabarat dan J. R. Rompas, 2008.  Pengantar Ilmu Kelautan.  Buku Ajar Perguruan Tinggi. Dewan Kelautan Indonesia.
Kennish M. J., 1994.  Practical Handbook of Marine Science. Second Edition. CRC Pr.
Stowe, K., 1987.  Essentials of Ocean Science. John Wiley end Sons, Inc.
Meadows, P. S.  and J. I. Campbell, 1988.   An Introduction to Marine Science. Second Edition.  Blackie Academic and Professional.
Tchernia, P., 1980.  Descriptive Regional Oceanography.  Pergamon Marine series Vol.3     
Nontji, A., 1993.  Laut Nusantara. Penerbit Djambatan.
Wyrtki, K., 1961.  Physical Oceanography of the Southeast Asean Waters, Naga Rep. 2. Scripps Inst. of Oceanography La jolla, Calif.


ILMU KELAUTAN SEBAGAI SAINS

Ilmu kelautan sebagai suatu sains yang sangat kompleks karena menyangkut berbagai pengetahuan yang dipelajari yaitu menyangkut dengan:
  1. Dinamika laut
  2. kebumian
  3. dan teknologi pemanfaatan segala potensi dan kekayaan yang dikandung oleh laut
  4. pengetahuan terhadap ancaman dan perusakan lingkungan laut.
Kelautan dijadikan suatu ilmu pengetahuan/sains dikarenakan laut memiliki sumberdaya hayati dan non-hayati serta terdapat berbagai unsur kimia, ada yang berbentuk senyawa dengan air dan tanah.
Sains utama dalam ilmu kelautan adalah: Fisika Laut (Marine Physics), Biologi Laut (Marine Biology), Kimia Laut (Marine Chemistry), Mineral Laut (Marine Mineralogy), Oseanografi (Oceanography), Ekologi Laut (Marine Ecology) serta beberapa ilmu terapan yaitu: Perikanan (penangkapan dan budidaya), Pengolahan Hasil Perikanan, Farmasitika Kelautan, Industri kelautan, Teknologi Kelautan, Transportasi Laut, Sosial Ekonomi Pesisir, Pencemaran Laut, Industri Perkapalan, Teknologi Energi Laut
Maritim dan Kelautan merupakan dua istilah yang berbeda meskipun pada umumnya banyak kalangan menganggap ke dua istilah tersebut sama artinya.Kelautan memiliki pengertian yang sangat luas sedangkan Maritim memiliki pengertian yang lebih sempit karena merupakan bagian dari kelautan.Batasan Kelautan yang didasarkan pada Hukum Laut Internasional (United Nations Conventions on the Law of The Sea/UNCLOS, 1982).  Maritim adalah bagian dari kelautan yang letaknya dari bagian permukaan laut sampai kedalaman tertentu (lapisan mesoplegik).
Kelautan adalah hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan di laut yang meliputi dasar laut dan tanah di bawahnya, badan air, landas kontinen termasuk sumber kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, kegiatan di permukaan laut dan ruang di atasnya
Maritim adalah bagian dari kegiatan di laut yang mengacu pada pelayaran (navigasi), perdagangan, pencemaran laut, urusan kepelabuhan dan jasa maritim yang kegiatannya berada pada mintakat (zona) mesopelagik sampai ke permukaan.SedangkanBahari berasal dari bahasa Arab Bahaer yang artinya laut.
Dengan demikian berdasarkan ruang maka wilayah kelautan dapat dibagi atas 6 bagian yaitu:Ruang udara/dirgantara; permukaan air (surface layer); Kolom Air; Dasar Laut; Bawah tanah dasar laut ; Pesisir dan daratan

 
Fisika Laut (Marine Physic) adalah ilmu yang mempelajari tentang kondisi fisik laut yang menyangkut sirkulasi arus, gelombang, pola arus, iklim dan cuaca, perubahan air pasang dan fenomena laut seperti tsunami.

Biologi Laut adalah ilmu yang mempelajari aspek biologi laut yang menyangkut plankton, bentos, ikan krustasea, moluska, terumbu karang dll serta faktor-faktor yang mempengaruhi hayati di laut.
Kimia Laut adalah ilmu yang mempelajari unsur-unsur kimia di laut, komposisi kimia air laut, reduksi oksidasi potensial (redoks) dan reaksi pembentukan senyawa baik bagi kepentingan hidup hayati maupun pembentukan kimia anorganik di laut.

Mineral Laut adalah ilmu yang mempelajari kimia anorganik yang menbentuk mineral, umumnya kimia-kimia tersebut berada di ruamg dasar laut dan tanah di bawahnya.

Oseanografi adalah ilmu yang mempelajari tentang dinamika arus, gelombang dan angin laut, proses upwelling, kondisi topografi laut, dll.

Ekologi laut adalah ilmu yang mempelajari tentnag hubungan timbal balik antara unsur organik dan anorganik terhadap kehidupan hayati di laut, dan aspek yang mempengaruhinya.

Ilmu Perikanan adalah ilmu yang mempelajari tentang perikanan termasuk perikanan tangkap dan akuakultur, didalamnya membahas tentang dinamika populasi, identifikasi ikan, interaksi biologi dan aspek produksi perikanan.

Farmasitika Kelautan adalah ilmu yang mempelajari tentang pemanfaatan kimia hayati laut bagi keperluan sediaan obat, suplemen makanan, kosmetika dan food additive

Industri Kelautan adalah mempelajri tentang proses pengolahan hasil perikanan, industri bioteknologi, industri kapal dan industri jasa kelautan, seperti kegiatan wisata bahari.

Teknologi Kelautan adalah pengetahuan tentang teknologi kelautan, seperti teknik bangunan pantai, teknik penanggulangan abrasi pantai, teknik mengatasi arus tsunami dsb nya

Transportasi laut adalah ilmu yang mempelajari tentang sistem pengangkutan laut menyangkut dengan navigasi, keselamatan pelayaran dan kepelabuhan.

Sosial Ekonomi Pesisir adalah ilmu yang mempelajari sosial ekonomi masyrakat yang bermukim di wilayah pesisir.

Pencemaran laut adalah ilmu yang mempelajari bahan cemar yang masuk ke perairan laut yang bersumber dari udara maupun daratan, serta interaksinya terhadap ekosistem laut.

Industri perkapalan adalah ilmu yang mempelajari teknik-teknik pembuatan kapal dagang, kapal perang maupun kapal perikanan.

Teknologi Energi Laut adalah ilmu yang mempelajari tentang pemanfaatan arus dan gelombang laut bagi kepentingan energi pembangkit listrik.


KARAKTERISTIK LAUT

PermulaanAlamSemesta
ü  Ada pada masa 10 – 20 milyard tahun lalu
ü  Perkiraanmenuruttigapendekatan:
§  Kronologisnuklir (berdasarkanlajupembentukandanjumlahrelatifunsur-unsur uranium, thorium, osmium, plutonium dan rhenium).
§  Kajian-kajian umur bintang tertua.
§  Pengukuranlajuperluasanalamsemesta
Namundemikiansangatsulituntukmemahami proses pembentukanalamsemestainidansampaisaatiniparaahlimasihbelummampusecaratepatpembentukanalamsemesta.Akbiatnyamunculberbagaiteoripembentukanalamsemesta

TeoriPembentukanAlamSemesta
Teori ‘Big Bang”
Teori “big bang”, palingbanyakditerimaparaastronomidandiusulkanpadadekadetahun 1920 dan 1930.Berdasarkansifat-sifatfisikalam, alamterbentukantara 12 dan 15 milyartahunlalu.Teori “big bang” ledakanmateriukuransangat-sangatkecildanpadat.


 

3pengamatanmendukungTeori “big bang”.
ü Pengamatan 1929, jarakgalaksimenjauhdaribumi.
ü Tahun 1948, George Gamow prediski “deteksi level radiasi microwave sisadari big bang”
ü Tahun 1965, A.A. Penzias dan RW Wilson membuktikandeteksi microwave.

PengamatanPertama
·         Adanyagerakanbenda-bendaangkasasalingmenjauh (perluasanruangangkasa).
·         Ditemukanpadadekadetahun 1920an.
·         Diamatidaricahayaantargalaksidimanacahayabergeserkebatasspektrummerah yang berartigalaksimenjauhdaribumi.
·         Teori Big Bang theory; kondisiinibukankarenabukankarenagerakangalaksidalamangkasa, tetapikarenaperluasanruangangkasa.
·         Asumsinya: alamsemestameluas yang terjadisejakawaldankemudianparaahlimengekstrapolasikebelakangsaatangkasamasihsebagaititik.

PengamatanKedua
  • Terkaitdengankelimpahanunsur-unsurkimiawibendaangkasa.
  • Model Big Bang diprediksikira-kira 75% hidrogen, 25% helium, dansebagiankecilunsur-unsurlebihberat.
  • Walaupunsangattergantungkondisiawalbendaangkasa yang sulitdihitungsecaratepat, umumnyakomposisimencapai 3/4 hidrogen and 1/4 helium, termasuksejumlahkecilunsur-unsurberat.

PengamatanKetiga
  • Pengamatanradiasibendaangkasaoleh George Gamow, astronomirusiatahun 1948.
  • Bigbang seharusnyameninggalkanradiasitersebarmeratamengisiruangangkasadanmendinginsaatalamsemestameluas, danterlihat di seluruhpenjuruangkasa.
  • Radiasi yang dikenalCosmic Background Radiation (CBR) inidideteksipertama kali tahun 1965 (A.A. Penzias dan RW Wilson) dalambentukgelombang radio dengansuhu 2.7K.
  • Penemuanradiasiiniikutmeyakinkanbanyakastronomiterhadapteori Big Bang.

Awal Pembentukan Lautan
         Proses pembentukan Lautan erat kaitanya dengan evolusi atmosfir
         Ini disebabkan karena posisi bumi terhadap matahari yang unik, sehingga mempunyai tekanan dan suhu tertentu, yang menyebabkan H2O dapat hadir di alam dalam bentuk cair
         Di suhu dan tekanan tinggi (seperti di Venus), H2O hanya hadir dalam bentuk uap.
         Di suhu dan tekanan rendah (seperti di Mars), H2O juga tidak dapat hadir dalam bentuk cair.
         Darimana air itu berasal ??
         Diduga ini berasal dari proses kristalisasi dari magma yang membeku menjadi batuan. Volumenya diperkirakan sebanyak dengan volume lautan yang sekarang ini.
         Dari mata air panas yang disemburkan oleh sumber air panas dan vulkanik, diperkirakan diperlukan hanya sekitar 1 % dari jumlah tersebut masuk menjadi air tanah dan lautan. Waktu yang diperlukan sekitar 4 x 109 tahun
         Umur cekungan lautan relatif muda dibanding dengan umur bumi (4.6m tahun)
         Sedimen di cekungan laut berumur 190 jt tahun. 50 % berumur < 75jt tahun
         Janin lautan diduga berada di Laut Merah dan Teluk Aden yang mulai terbentuk sekitar 20jt tahun

PergerakanKerakBumi
Continental Drift

         Continental drift  salah satu gagasan tentang tektonik yang diusulkan akhir abad 19 dan awal abad 20.
         Alfred Wegener (1915): benua satu daratan “Pangea”
         Akibat rotasi bumi Pangea terpisah “Lurasia” (bagian utara) dan “Gondwanaland” (bagian selatan)
         Teori ini masih menjadi catatan dalam bidang geologi
     

Covenction Cells
Teori baru ttg gaya penyebab Continental Drift:
o     Gerakan memutar di mantel bumi, akibat pemanasan material oleh radioaktive bumi.
o     Gerakan menghasilkan gunung, palung laut (trench), perluasan dasar laut, pusat-pusat sebaran, dan zona subduksi (subduction zones)
Plate Tectonic
         Ada 7 lempeng utama:
  1. Lempeng Pasifik
  2. Lempeng Eurasia
  3. Lempeng Afrika
  4. Lempeng Australia
  5. lempeng Amerika Utara
  6. Lempeng Amerika Selatan 
  7. Lempeng Antartika

         Sejumlah lempeng kecil:
1. Lepas Amerika Selatan dan Tengah
2. Laut Tengah, Hindia Timur (East Indies)
3. sepanjang Amerika barat laut 
5.       Filipina.
 


Elemen-Elemen Kimia Di Laut





Komponen kimia air laut terdiri atas:
  1. Padatan (material yang > 0,45 μm)
            a. Partikulat material organik (detritus tumbuhan)
            b. Partikulat material anorganik (mineral)
2. Gas-gas
            a. Konservatif (N2, Ar, Xe)
            b. Non konservatif (O2 dan CO2)
3. Koloid (dapat melewati saringan 0,45 μm tetapi tidak terlarut):
            a. Organik
            b. Anorganik
4. Zat terlarut
            a. zat anorganik
                        1. Mayor (> 1 ppm)
                        2. Minor (< 1 ppm)
            b. zat organik

Laut Sebagai Suatu Lingkungan
q  Distribusi Laut dan Daratan
1.        Lautan menutupi kira-kira 70 % dari permukaan bumi
2.       Kedalamannya dapat mencapai lebih dari 10.000 m
q  Lautan Dunia dibagi atas:
1.           Lautan Pasifik
2.          Lautan Atlantik
3.          Lautan Indian
4.          Lautan Arctic
5.          Lautan Antarctic

Juga Beberapa Laut yang sebih kecil seperti:
1. Laut Utara
2. Laut Mediterranean, dll
Lautan tersebut memiliki hubungan antara satu dengan yang lain.


Lautan Pasifik:
  1. Terbesar
  2. Menutupi 1/3 dari permukaan bumi
  • Belahan Bumi Selatan lebih banyak ditutupi air laut dari pada Belahan Bumi Utara. BBS ± 80 %;           BBU ± 60 %


Rata-rata kedalaman lautan ± 3800 m sedangkan rata-rata tinggi daratan ± 840 m.  Lautan lebih dalam dari pada tingginya daratan

Luasan area Laut dan daratan

Dunia
BBU
BBS
% Laut
70
60
80
% Daratan
30
40
20

Rata-rata Kedalaman Lautan

Dunia
Atlantik
Indian
Pasifik
Kedalaman (m)
3800
3900
4000
4300
Bagian wilayah Lautan
1.           Continental Shelf: daerah paparan yang dangkal di sekitar benua/daratan. Kemiringannya ± 0,1o terhadap sumbu horisontal.  Wilayahnya dari pantai hingga perairan dengan kedalaman 200 m
2.          Continental Slope: Wilayah dengan kedalaman antara 200 hingga antara 1500 – 4000 m dengan kemiringan 3 – 6o terhadap sumbu horisontal
3.          Continental Rise: wilayah dengan kedalaman antara ± 4000–5000 m.  Kemiringannya ± 0,1 – 1o
4.          Abyssal: dataran abyssal yang luas dari pasu laut pada kedalaman 4000–6000 m
5.          Hadal Zone:  zona bentik dan palung lautan dengan kedalaman antara 6000 – 10000 m

Zona Ekologi

Berdasarkan lingkungan, organisme dapat dikelompokkan menjadi:
  1. Organisme pelagik
  2. Organisme bentik
Organisme bentik hidup pada:
1.        Zona intertidal: wilayah pasut
2.      Zona sublittoral: dari daerah surut terendah hingga tepi continental shelf
3.      Zona bathybenthic
4.     Zona abyssobenthic
5.      Zona hadobenthic
Zona Intertidal dan Sublittoral : Zona littoral
Hewan Pelagis dapat dikelompokkan menjadi:
         Neretik: hidup pada daerah yang menutupi continental shelf
         Oseanic: pada daerah yang menutupi perairan dalam
Secara vertikal, lingkungan dapat dibagi menjadi:
1. Zona Epipelagik: permukaan laut hingga kedalaman ± 100 m,                                              cahaya kuat, gardien suhu bervariasi secara musiman
2. Zona Mesopelagik: zona antara kedalaman 100 – 1000 m, dim hingga gelap total, kadang merupakan lapisan dengan oksigen minimum, nitrat dan fosfat maksimum
3. Zona Bathypelagic
4. Zona Abyssopelagic
5. Zona Hadopelagic
Secara bersama-sama lingkungan bentik dan pelagik dapat dikelompokkan
menjadi 4 zona ekologi yaitu:
  • Zona Littoral (intertidal dan sublittoral)
  • Zona Bathyal
  • Zona Abysall
·         Zona Hadal
Karakteristik
Littoral dan Sublittoral
Bathyal
Abyssal
Hadal
Luas area(%)
Kedalaman (m)
Tekanan (atm)
Suhu (oC)
Cahaya
8
0 – 200
1 – 21
25 – 5
Terang – buram
16
200 – 4000
21 – 401
15 – 5
Buram - gelap
76
4000 – 11500
401 – 1151
< 5
Gelap total
1
6000 – 11500
601 – 1151
< 5
Gelap total
Sumber: Meadows and Campbell (1988)

Sedimen di Laut

SumberSedimen
  • Material yang terakumulasi di dasar laut.
  • Sumber :
    • Batuan (lithogenous),
    • Proses kimia air (hydrogenous – karbonat, fosforit, & batuan mangan),
    • Benda angkasa (cosmogenous),
    • Organisme (biogenous – calcareous~ “foraminifera, pteropoda, cocolithofora” & siliceous~ “diatom, radiolaria”).
KlasifikasiSedimen
         Tempat endapan:
o   Dekat daratan (terrigenous),
o   Paparan benua (neritic),
o   Laut dalam (pelagic).
         Ukuran partikel
         Formasi

Klasifikasi (Formasi) Sedimen
  1. Terrigenous (pelapukanbatuandarat; pasirdanlumpur; halusdankasar)
  2. Biogenis (cangkang, pecahanorganisme; kapurdansilika, halusdankasar)
  3. Autigenis (presipitasireaksikimiadanbiokimia; batuanmangandanfosfat)
  4. Vulcanogenis (partikeldarigunungapi; abu)
5.       Cosmogenous (bendaangkasa; campurdenganterrigenousdanbiogenis; sangathalus)


SedimenTerrigenous
  1. Dari daratan/terutamabenua
  2. Lumpur (lumpur, quartz, feldspar)
  3. Turbidities
  4. Endapan glacial (meleburnya icebergs).

Sedimen Pelagis
  1. Berasal dari dalam laut dan jauh dari daratan.
  2. Biogenis (Foraminifera, radiolaria, pteropoda, diatom dan coccolithophora)
  3. Lumpur pelagis (< 20 µm)
  4. Sedimenautigenis (zeolite, besioksida)
  5. Manganese Nodule
  6. Endapanvulkanis

Karakteristik sedimen laut
  1. Ukuran partikel :
a.      umumnyapasir, debudanlumpur
b.      indikasi transport sedimen (campuranberbagaiukuransecaraacak – turbidity current; ukuranseragam – anginataugelombang.
  1. Density danBentuk :
a.      Density (indikasi besar energi penggerak sedimen dan laju sedimentasinya).
b.      Bentuk (indikasi bentuk transportasi – bentuk bulatan karena proses abrasi).

Karakteristik sedimen laut
  1. Putih – kalsium karbonat; hitam – besi/mangan sulfida; kuning – besi bentuk limonite atau hidroksida; merah kecoklatan – besi oksida bentuk hematite.
2.       Hitam juga menunjukkan lingkungan reduksi (tanpa oksigen), kuning, coklat dan merah menunjukkan lingkungan oksidasi.

Komposisi Mineral Sedimen
1.        Silikat, karbonat, oksida dan hidroksida, fosfat dan sulfat.
2.       Silikat (feldspars, amphibole, pyroxene, olivine, quartz, opal, micas, clays, dan zeolite).
3.       Karbonat (calcite, aragonite, dan dolomite).
4.       Oksida dan hidroksida (hematite, goethite dan Mn-Fe hydroksida).
5.       Fosfat (apatite), dan sulfida (jarang ditemukan)
Karakteristik Laut Indonesia
Secara geografis, Indonesia yang terletak di daerah katulistiwa berada di antara:
  1. Benua Asia dan Australia
  2. Samudera  Pasifik dan Hindia.
  1. geologi
  2. geografi
  3. lingkungan hidup termasuk ekosistem laut
  4. lalu lintas perkonomian dunia (daerah persimpangan lalu lintas pelayaran niaga utama/across of the commercial shipping line)
Karena karekteristik 1- 3 tersebut di atas maka Indonesia memiliki keanekaragam paling tinggi dalam hal:
  1. keanekaragaman hayati (biodiversity) /(megadiversity)
  2. keanekaragaman geologi (geological diversity)
  3. keanekaragaman budaya (cultural diversity)




Tatanan Geologi
Secara geotektonik, Indonesia termasuk salah satu wilayah pinggiran benua yang paling aktif di dunia karena terletak pada jalur pertemuan pergerakan 3 lempengen utama bumi, yaitu:
  1. Lempengan Pasifik, yang bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan 1,05 cm/tahun.
  2. Lempengan Australia (Indo-Australia) yang bergerak ke utara dan timur laut dengan kecepatan sekitar 7,5 cm/tahun.
  3. Lempengan Eurasia bergerak ke arah timur-tenggara,dengan sifat relatif tidak bergerak terhadap ke dua lempengan lainnya.

Pergerakan lempengan kerak bumi yang saling bertumbukan akan membentuk zona subduksi dan menimbulkan gaya yang bekerja baik horisontal maupun vertikal dan membentuk pegunungan lipatan, jalur gunung api, jalur gempa bumi.  Contoh zona subduksi adalah Oceanic-Continental convergence yang membujur dari perairan barat Sumatera, selata Jawa dan Nusa Tenggara terus ke utara hingga Filipina dan Jepang.

Peristiwa tektonik yang cukup aktif membawa pengaruh kepada terbentuknya banyak cekungan sedimen (sedminetary basin).  Cekungan ini mengakomodasi sedimen yang kemudian menjadi batuan induk maupun batuan reservoir minyak dan gas bumi.  Di Indonesia terdapat sekitar 60 cekungan sedimen yang telah diidentifikasi dan baru 14 yang telah dieksploitasi sebagai cadangan minyak.  Sebagian besar dari cekungan ini berada di laut dalam selat Makasar.

Kondisi Meteorologi Perairan Laut
Karena letaknya menyebabkan Indonesia mengalami iklim muson.  Secara klimatologi, musim di Indonesia terdiri atas:
  1. Musim Hujan (akhir November – April)
  2. Musim Kemarau (Mei –Oktober)
  3. Musim Transisi antara kedua kurun waktu tersebut

Secara rinci, Tanner (2002) membagi wilayah Indonesia ke dalam 5 wilayah meteorologi, yaitu:
  1. Wilayah bercurah hujan tinggi pada musim hujan dan kemarau (A)
  2. Wilayah bercurah hujan rendah pada musim hujan dan kemarau (B)
  3. Wilayah bercurah hujan cukup tinggi (sedang) pada musim hujan dan kemarau (C)
  4. Wilayah bercurah tinggi pada musim hujan dan rendah pada musim kemarau (D)
  5. Wilayah bercurah hujan rendah pada musim hujan dan tinggi pada musim kemarau (E).

Indonesia juga menjadi pusat aliran konvergensi udara panas tropika ke atas (konveksi) yang ikut mempengaruhi kuat proses anomali meteorologi dunia yaitu El-Nino dan La-Nina.  Fenomena El-Nino, akan terjadi musim kering berkepanjangan di Indonesia karena terjadi pergeseran massa air hangat (warm pool).  El-Nino berdampak positif terhadap perikanan Indonesia yakni ditemukandaerah fishing ground yang potensial di perairan selatan Jawa, Laut Banda dan Utara Papua.

Di perairan Indonesia terdapat 2 siatema arus utama yang mengalir, yaitu:
    1. Arus Muson Indonesia (Armondo) berada di wilayah barat
    2. Arus Lintas Indonesia berada di wilayah timur

Musim berdasarkan angin muson dapat dibagi atas 4:
  1. Musim Barat (Desember – Februari)
  2. Musim Peralihan Awal Tahun (Maret – Mei)
  3. Musim Timur (Juni – Agustus)
  4. Musim Peralihan akhir Tahun (September – November)


ARMONDO
Sirkulasi air laut di perairan Indonesia dipengaruhi oleh sistem angin muson (Armondo). Oleh karena sistem angin muson ini bertiup secara tetap, walaupun kecepatan relatif tidak besar, maka akan tercipta suatu kondisi yang sangat baik untuk terjadinya suatu pola arus. Pada Musim Barat, pola arus permukaan perairan Indonesia memperlihatkan arus bergerak dari Laut Cina Selatan menuju Laut Jawa. Di Laut Jawa, arus kemudian bergerak ke Laut Flores hingga mencapai Laut Banda. Sedangkan pada saat Muson Tenggara, arah arus sepenuhnya berbalik arah menuju ke barat yang akhirnya akan menuju ke Laut Cina Selatan (Wyrtki, 1961).







ARLINDO
Perairan Indonesia merupakan perairan di mana terjadi lintasan arus yang membawa massa air dari Lautan Pasifik ke Lautan Hindia yang biasanya disebut Arus Lintas Indonesia/Arlindo (Fieux et al., 1996b). Massa air Pasifik tersebut terdiri atas massa air Pasifik Utara dan Pasifik Selatan (Tomascik et al., 1997a; Wyrtki, 1961; Ilahude and Gordon, 1996; Molcard et al., 1996; Fieux et al., 1996a).  Terjadinya arlindo terutama disebabkan oleh bertiupnya angin pasat tenggara di bagian selatan Pasifik dari wilayah Indonesia. Angin tersebut mengakibatkan permukaan bagian tropik Lautan Pasifik Barat lebih tinggi dari pada Lautan Hindia bagian timur. Hasilnya terjadinya gradien tekanan yang mengakibatkan mengalirnya arus dari Lautan Pasifik ke Lautan Hindia. Arus lintas Indonesia selama Muson Tenggara umumnya lebih kuat dari pada di Muson Barat Laut.
Sumber air yang dibawa oleh Arlindo berasal dari Lautan Pasifik bagian utara dan selatan. Perairan Selat Makasar dan Laut Flores lebih banyak dipengaruhi oleh massa air laut Pasifik Utara sedangkan Laut Seram dan Halmahera lebih banyak dipengaruhi oleh massa air dari Pasifik Selatan. Gordon and Field (1994) mengatakan bahwa massa air Perairan Pasifik masuk kepulauan Indonesia melalui 2 jalur utama, yaitu:
1.        Jalur barat dimana massa air masuk melalui Laut Sulawesi dan Basin Makasar. Sebagian massa air akan mengalir melalui Selat Lombok dan berakhir di Lautan Hindia sedangkan sebagian lagi dibelokan ke arah timur terus ke Laut Flores hingga Laut Banda dan kemudian keluar ke Lautan Hindia melalui Laut Timor.
2.       Jalur timur dimana massa air masuk melalui Laut Halmahera dan Laut Maluku terus ke Laut Banda. Dari Laut Banda, menurut Gordon (1986) dan Gordon et al.,(1994) massa air akan mengalir mengikuti 2 rute. Rute utara Timor melalui Selat Ombai, antara Pulau Alor dan Pulau Timor, masuk ke Laut Sawu dan Selat Rote. Sedangkan rute selatan Timor melalui Basin Timor dan Selat Timor, antara Pulau Rote dan paparan benua Australia.

Lintas Arus Lintas Indonesia (Indonesian Throughfow/ITF)

Selain itu, di perairan Indonesia pada waktu-waktu tertentu juga terjadi Upwelling dan Downwelling.  Daerah-Daerah Upwelling

Perairan Indonesia juga merupakan jalur aliran dinamik massa air perairan global yang penjelasannya disederhanakan dengan teori sabuk berjalan aliran massa air laut dunia (the great ocean conveyer belt)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar