B. SPESIFIKASI DARI SENSOR, MMS – TM – ETM
1)
Sensor Multispectral Scanner(MSS)
MSS merupakan sensor utama yang dipergunakan pada Landsat-1
~ 5. Pada Landsat-3 ada penambahan saluran termal (seluruhnya menjadi 5
saluran, sebelumnya berjumlah 4 saluran). MSS merupakan suatu alat scanning
mekanik yang merekam data dengan cara menyiami (scanning) permukaan
bumi dalam jalur-jalur (baris). Sensor MSS ini menyiami 6 baris secara
simultan (six-line scan). Oleh karena lebar setiap baris adalah 79
m, maka 6 baris setara dengan 474 m.
Untuk satu scene ada sekitar 360 six-line scans
yang meliputi areal seluas 185 km x 185 km. Dalam satu baris, terdapat
overlap sekitar 23 meter (10%) antar pixelnya, sehingga pixel
yang berukuran 79 m x 79 m (pixel aktual) disampel kembali dengan jarak titik
pusat pixel 56 m (Gambar 1.).
Saluran MSS memiliki tujuh saluran, namun yang digunakan
hanya saluran 4 (0,5 – 0,6 µm) sampai dengan saluran 7 (0,8 – 1,1
µm). Saluran 1 ~ 3 digunakan oleh sensor RBV. Panjang
gelombang yang digunakan pada setiap saluran Landsat MSS adalah :
Saluran 4 gelombang hijau (0, 5 – 0,6 µm)
Saluran 5 gelombang merah (0,6 – 0,7 µm)
Saluran 6 gelombang inframerah dekat (0,7 – 0,8 µm)
Saluran 7 gelombang inframerah dekat (0,8 – 1,1 µm)
Perekaman MSS dirancang untuk penginderaan energi dalam
medan pandang total 100o dan bidang pandang sesaat atau IFOV (Instantaneous
Field of View) 2,5 miliradian, sedangkan medan pandang total dari objek
yang disiam sekitar 11,560, sudut ini sangat kecil bila dibandingkan
dengan wahana udara yang besarnya 900-1200. Sistem scanning
biasanya berbentuk bujur sangkar dan menghasilkan resolusi spasial atau
resolusi medan sekitar 79 meter. IFOV atau bidang pandang yang semakin
kecil bertujuan untuk mengotimalkan resolusi spasialnya, sedangkan saluran panjang
gelombang sempit untuk mengoptimalkan resolusi spektralnya.
Detektor yang digunakan sangat peka untuk mengeluarkan sinyal yang jauh lebih
kuat dari tingkat gangguan (noise) pada sistemnya. Proses
penyiaman menggunakan cermin ulang alik (bukan cermin berputar) berjumlah 6
detektor sehingga total untuk empat saluran menjadi 24 detektor. Cermin
ulang alik tersebut menyiami sekali dalam 33 milidetik, dan satu gerakan cermin
dapat menyiam enam garis yang berdekatan secara serentak karena pada setiap
saluran menggunakan 6 detektor.
2)
Sensor Thematic Mapper (TM)
Sensor TM (Thematic Mapper) merupakan sensor yang
dipasang pada satelit Landsat-4 dan Landsat-5. Sistem sensor TM pertama
dioperasikan pada tanggal 16 Juli 1982 dan yang kedua pada tanggal 1 Maret
1984. Lebar sapuan (scanning) dari sistem Landsat TM sebesar 185
km, yang direkam pada tujuh saluran panjang gelombang dengan rincian; 3
saluran panjang gelombang tampak, 3 saluran panjang gelombang inframerah dekat,
dan 1 saluran panjang gelombang termal (panas). Sensor TM memiliki
kemampuan untuk menghasilkan citra multispektral dengan resolusi spasial,
spektral dan radiometrik yang lebih tinggi daripada sensor MSS.
Tabel 1.
Nama dan Panjang Gelombang pada Landsat TM
Saluran
|
Nama Gelombang
|
Panjang Gelombang (µm)
|
1
|
Biru
|
0,45 – 0,52
|
2
|
Hijau
|
0,52 – 0,60
|
3
|
Merah
|
0,63 – 0,69
|
4
|
Inframerah Dekat
|
0,76 – 0,90
|
5
|
Inframerah Tengah
|
1,55 – 1,75
|
6
|
Inframerah Termal
|
10,40 – 12,50
|
7
|
Inframerah Tengah
|
2,08 – 2,35
|
Tabel 2.
Karakteristik Saluran pada Landsat TM
Saluran
|
Panjang Gelombang
(µm)
|
Resolusi
Spasial
(meter)
|
A p l i k a s i
|
1
|
0,45 – 0,52
|
30 x 30
|
Penetrasi tubuh air, analisis penggunaan lahan, tanah,
dan vegetasi. Pembedaan vegetasi dan lahan.
|
2
|
0,52 – 0,60
|
30 x 30
|
Pengamatan puncak pantulan vegetasi pada saluran hijau
yang terletak di antara dua saluran penyerapan. Pengamatan ini
dimaksudkan untuk membedakan tanaman sehat terhadap tanaman yang tidak sehat.
|
3
|
0,63 – 0,69
|
30 x 30
|
Saluran terpenting untuk membedakan jenis
vegetasi. Saluran ini terletak pada salah satu daerah penyerapan
klorofil dan memudahkan pembedaan antara lahan terbuka terhadap lahan
bervegetasi.
|
4
|
0,76 – 0,90
|
30 x 30
|
Saluran yang peka terhadap biomasa vegetasi. Juga
untuk identifikasi jenis tanaman, memudahkan pembedaan tanah dan tanaman
serta lahan dan air.
|
5
|
1,55 – 1,75
|
30 x 30
|
Saluran penting untuk pembedaan jenis tanaman,
kandungan air pada tanaman, kondisi kelembaban tanah.
|
6
|
2,08 – 2,35
|
120 x 120
|
Untuk membedakan formasi batuan dan untuk pemetaan hidrotermal.
|
7
|
10,40 – 12,50
|
30 x 30
|
Klasifikasi vegetasi, analisis gangguan vegetasi,
pembedaan kelembaban tanah, dan keperluan lain yang berhubungan deengan
gejala termal.
|
Sumber : Lillesand dan Kiefer (1979) dalam
Sutanto (1994).
Perekaman sensor TM dirancang untuk menyiam energi dengan medan pandang
total 100o dan bidang pandang total atau IFOV dari objek yang disiam
sekitar 15,4o (±7,7o dari nadir). Sistem penyiangan berupa
bujur sangkar dan menghasilkan sel resolusi medan berukuran 30 meter.
Detektor yang digunakan pada TM sangat peka untuk menghasilkan sinyal yang jauh
lebih kuat dari tingkat gangguan (noise) pada sistemnya. Kalau
pada penyiaman pada MSS menggunakan enam detektor pada setiap salurannya
sehingga total empat saluran terdiri dari 24 detektor dan menggunakan cermin
ulang alik (bukan cermin berputar), maka sensor TM menggunakan cermin
berputar (oscillating mirror) setiap saluran non-termal menggunakan 16
detektor, jadi empat saluran (saluran 1 hingga 4 total 100 detektor).
Detektor saluran 5 dan 7 (gelombang inframerah tengah) menggunakan detektor indium
antiminide (InSb), sedangkan saluran 6 (gelombang inframerah termal)
menggunakan detektor mercury cadmium telluride (HgCdTe).
Disamping itu Landsat TM dapat diterima melalui satelit komunikasi TDRS
(Tracking and Data Relay Satellites).
Resolusi radiometrik pada citra landsat TM lebih baik dari citra landsat
MSS. Terdapat perbaikan pada sinyal analog (nilai pantulan) dari setiap
detektor yang diubah kedalam bentuk digital dengan bantuan sistem pengubah
sinyal di satelit. Perbaikan ketelitian radiometrik ini nampak pada skala
nilai digital dari 6 bit menjadi 8 bit sehingga menghasilkan pelebaran julat (range)
nilai digital dari 64 (0-63) menjadi 256 (0-255). Resolusi spasial
pada citra Landsat TM non termal adalah 30 meter. Namun, dalam posisi
geometrik yang menggunakan proyeksi SOM (Space Oblique Mercator) ukuran
pixelnya adalah 28,5 x 28,5 meter. Data Landsat TM di stasiun bumi
menggunakan proyeksi UTM (Universal Transverse Mercator) atau proyeksi
PS (Polar Stereographic) maka yang digunakan adalah resolusi pixel 30 x
30 meter untuk data non termal sedangkan bagi data termal mempunyai resolusi
120 meter.
Gambar
3. Sistem Sensor TM pada Landsat-4 dan 5
3).
Sensor Enhanced Thematic Mapper (ETM)
Sensor ETM (Enhanced Thematic Mapper) merupakan pengembangan dari sensor
TM (Thematic Mapper). Pengembangan tersebut antara lain berupa :
1.
Penambahan saluran pankromatik dengan panjang gelombang 0,50 – 0,90
µm. Saluran pankromatik ini mempunyai resolusi spasial sebesar 15 x 15
meter.
2. Perbaikan
resolusi saluran termal menjadi 60 meter. Sedangkan desain untuk 6
saluran yang lain sama seperti pada sensor TM.
Citra ETM seharusnya diperoleh dari
Landsat-6, namun satelit tersebut gagal mencapai orbit.
Tabel 3.
Nama dan Panjang Gelombang pada Landsat ETM+
Saluran
|
Nama Gelombang
|
Panjang Gelombang (µm)
|
1
|
Biru
|
0,45 – 0,52
|
2
|
Hijau
|
0,52 – 0,60
|
3
|
Merah
|
0,63 – 0,69
|
4
|
Inframerah Dekat
|
0,76 – 0,90
|
5
|
Inframerah Pendek
|
1,55 – 1,75
|
6
|
Inframerah Termal
|
10,40 – 12,50
|
7
|
Inframerah Pendek
|
2,09 – 2,35
|
8
|
Pankromatik
|
0,50 – 0,90
|
Sumber : Humaidi (2005)
Sensor Enhanced Thematic Mapper Plus (ETM+)
Desain dan operasi Landsat 7 direncanakan akan membawa dua sensor, yaitu Enhanced
Thematic Mapper Plus (ETM+) dan High Resolution Multispectral
Stereo Imager (HRMSI). ETM+ didesain untuk keberlanjutan dari
program Landsat-4 dan 5, dimana sampai saat ini datanya masih dapat diakses
atau direkam. Pola orbitnya juga dibuat sama dengan Landsat-4, 5 dan 6,
yaitu dengan lebar sapuan/liputan sebesar 185 km. Desain daripada
ETM+ sama seperti ETM pada Landsat-6 namun ditambah dengan dua
sistem model kalibrasi untuk mengeliminasi gangguan radiasi matahari (dual
mode solar callibrator systems) dengan penambahan lampu kalibrasi untuk
fasilitas koreksi radiometrik (lihat Gambar 3 dan 4).
Gambar 3. Spacecraft Landsat-7
Transmisi
data ke stasiun penerima di bumi dapat dilakukan dengan 3 (tiga) cara yaitu :
(1) Dikirim menggunakan gelombang radio secara
langsung ke stasiun penerima di bumi,
(2) Melalui relay satelit komunikasi TDRSS (Tracking
and Data Relay Satellites System) yang akan merekam dan kemudian
mengirimkan ke stasiun penerima di bumi,
(3) Data objek permukaan bumi direkam/disimpan lebih
dahulu dalam suatu panel (storage on board) atau tipe (wideband tipe
recorder), baru kemudian dikirim ke stasiun penerima di bumi.
Satelit Landsat-7 juga akan dilengkapi dengan fasilitas
penerima sistem posisi lokasi (Global Positioning System/GPS reciever)
untuk meningkatkan ketelitian posisi atau letak satelit di dalam jalur
orbitnya.
Karakteristik hasil pengembangan sensor TM menjadi ETM+
pada Landsat-7, dijelaskan pada Tabel 3. berikut ini :
Tabel 3. Karakteristik Saluran pada Landsat ETM+
Saluran
|
Panjang Gelombang (µm)
|
Resolusi Spasial (meter)
|
A p l i k a s i
|
1
|
0,45 – 0,52
|
Untuk pemetaan perairan pantai, pembedaan tanah dan vegetasi,
analisis tanah dan air, dan pembedaan tumbuhan berdaun lebar dan konifer.
|
|
2
|
0,52 – 0,60
|
30 x 30
|
Untuk inventarisasi vegetasi dan penilaian kesuburan.
|
3
|
0,63 – 0,69
|
30 x 30
|
Untuk pemisahan kelas vegetasi dan memperkuat kontras
antara penampakan vegetasi dan non-vegetasi.
|
4
|
0,76 – 0,90
|
30 x 30
|
Untuk deteksi akumulasi biomassa vegetasi, identifikasi
jenis tanaman, dan memudahkan pembedaan tanah dan tanaman, serta lahan dan
air.
|
5
|
1,55 – 1,75
|
30 x 30
|
Untuk menunjukkan kandungan air pada tanaman, kondisi
kelembaban tanah dan berguna untuk membedakan awan dengan salju.
|
6
|
10,40 – 12,50
|
60 x 60
|
Untuk analisis vegetasi stress, pembedaan kelembaban
tanah, klasifikasi vegetasi, analisis gangguan vegetasi, dan pemetaan suhu.
|
7
|
2,09 – 2,35
|
30 x 30
|
Untuk pemetaan formasi geologi dan pemetaan
hidrotermal.
|
8
|
0,50 – 0,90
|
15 x 15
|
Untuk peningkatan resolusi spasial.
|
Sumber : Humaidi (2005)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar